Dua tahun lebih sudah kabinet Indonesia Maju bekerja di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin. Terhitung, satu kali Kepala Negara melakukan reshuffle atau pergantian menteri.
- Jokowi Finalis Tokoh Dunia OCCRP, Tak Layak Hadiri Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus
- Ngadep dan Sebut Jokowi Bos, Menteri-menteri Lakukan Pemberontakan Kecil ke Prabowo
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik
Publik mulai menyoroti sejumlah menteri yang dianggap belum maksimal bekerja selama dua tahun belakang. Salah satunya ialah Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Sofyan Djalil.
Beberap pihak mulai melontarkan penilaiannya terhadap kinerja Sofyan, dimana ujungnya mendesak Jokowi agar mengevaluasi. Jika hasil penilaiannya tak baik, maka Presiden diminta mencopot Sofyan.
"Biar Sofyan Djalil dapat perbaiki lagi kinerjanya," ujar Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi melansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (15/12).
Selai Sofyan, Muslim juga mengamati keinginan masyarakat terhadap sosok Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko yang diinginkan dicopot dari jabatannya.
"Sehingga, posisi Sofyan Djalil bisa diisi oleh Moeldoko," tutur Muslim.
Sedangkan, Muslim menyarankan posisi Moeldoko bisa diisi oleh mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) TNI Hadi Tjahjanto. Menurutnya, skema ini perlu dipertimbangkan.
"Barangkali, mantan panglima TNI Hadi Tjahjanto bisa gantikan (Moeldoko)," pungkas Muslim.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Finalis Tokoh Dunia OCCRP, Tak Layak Hadiri Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus
- Ngadep dan Sebut Jokowi Bos, Menteri-menteri Lakukan Pemberontakan Kecil ke Prabowo
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik