Selama masih berlaku presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden, maka selama itu akan ada peran cukong dalam membiayai ongkos politik figur tertentu.
- Prabowo Butuh Ekonom Sekaliber Rizal Ramli untuk Melawan Kebijakan Trump
- Rizal Ramli Memang Ancaman bagi Rezim Jokowi
- Asa Sang Rajawali Tak akan Pernah Pupus
Bahayanya, kata begawan ekonomi Rizal Ramli, ketika figur itu terpilih. Alih alih dia bekerja melayani rakyat, figur tersebut justru akan melayani cukong pemodalnya.
"Calon-calon yang dibiayai oleh bandar dan terpilih, dia tidak bekerja untuk rakyat, dia bekerja untuk bandar dan cukongnya," ujar Rizal dalam dialog CNN Indonesia bertema "Ambang Batas Capres Kembali Digugat, Untuk Apa?", Kamis (16/12).
Tanpa presidential threshold, kata Rizal, Indonesia bisa mencontoh teknis pemilu dua tahap yang sudah diterapkan di 44 negara.
"Ada 44 negara yang melakukan pemilu 2 tahap, siapa yang lolos tahap satu masuk ke tahap dua, tidak perlu elit partai yang menentukan siapa masuk tahap satu tahap dua," terangnya.
Lanjutnya, dengan pemilu dua tahap, maka semua partai politik yang lolos verifikasi dapat mengajukan calon pilihannya untuk dipilih rakyat dan dikerucutkan pada tahap dua.
"Jadi biarkan kompetisi calon-calon pada tahap satu dan tahap dua rakyat yang akan menentukan," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Prabowo Butuh Ekonom Sekaliber Rizal Ramli untuk Melawan Kebijakan Trump
- MK Hapus Presidential Threshold, Jokowi Tak Bisa Kendalikan Pilpres 2029
- PT 20 Persen Dihapus Tak Jamin Oligarki Berhenti Bermain