Kerjasama Federasi Rusia dan Islam dapat menjadi kekuatan baru dunia. Terutama, dalam membawa rekonstruksi peradaban dunia atas dasar perdamaian, keadilan, kesejahteraan, dan keadaban.
- Kunjungi Markas Surya Paloh, Din Syamsuddin Puji Konsistensi Nasdem Usung Misi Perubahan
- PKB Usul Said Aqil Siradj, PKS juga Berharap Din Syamsuddin Masuk Timnas Amin
- Soroti Penggusuran Rempang, Din Syamsuddin: Pemerintah Jangan Pertajam Pertentangan Rakyat
Begitu disampaikan anggota Grup Visi Strategis Rusia-Dunia Islam Profesor Din Syamsuddin, dalam sidang grup yang digelar di Kazan, Republik Tatarstan, Rusia, Jumat (19/5).
Disampaikan Din Syamsuddin yang juga Guru Besar Politik Islam Global FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu, Federasi Rusia memiliki hubungan historis panjang dengan Islam dan Dunia Islam.
"Yaitu Islam sudah hadir di Rusia sejak 1.000 tahun lebih, memiliki provinsi/republik yang mayoritas beragama Islam, dan pasca masa Uni Soviet Islam berkembang pesat di Rusia," ujar Din dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
Di era saat ini, kata Din, kedekatan dengan Islam juga dijalankan Presiden Rusia Vladimir Putin. Yakni, dengan menunjukkan simpati dan menaruh harapan terhadap Islam.
"Seperti kehadirannya pada Pembukaan Masjid Kathedral (Raya) di tengah Kota Moskow," katanya.
Lanjutnya, dengan rekam jejak hubungan dagang yang membawa manfaat kepada kedua pihak, Rusia sejak 2005 diterima menjadi anggota-pengamat pada Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Berjalannya waktu, menurut Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini, dapat diamati Rezim Vladimir Putin di Rusia semakin menunjukkan persahabatan dengan Islam.
"Seperti adanya gagasan friendly Islamic civilization (persahabatan dengan peradaban Islam) di Rusia," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gedung Putih Tuding Korea Utara Kirim 3.000 Tentara ke Rusia untuk Perang Dengan Ukraina
- Rusia Mendesak Warganya Segera Tinggalkan Israel
- Rusia Berpeluang Dirikan Kampus Nuklir di Indonesia