Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin terus menunjukkan perkembangan positif menjelang Pilpres 17 April, dibandingkan Prabowo-Sandiaga Uno di Dapil 1 Surabaya-Sidoarjo.
- Kritik Soal Impor Beras, PDIP: 75 Tahun Merdeka Masak Terus-terusan Impor
- Dipadati Ribuan Penonton, Gubernur Anies Jalan Kaki Menuju Grand Launching JIS
- Kapolri Diminta Jelaskan yang Terjadi dengan Ketua KPK
Direktur eksekutif SCG Consulting Didik Prasetiyono, menjelaskan raihan telak Jokowi-Ma'ruf Amin melawan penantangnya, disebabkan prestasi Capres 01 dalam membangun bangsa.
"Kepuasan terhadap pemerintahan Jokowi-JK 84,62 persen, dan kualitas pemerintahan Jokowi dianggap lebih baik dibanding sebelumnya," kata Didik dikutip Kantor Berita , Jumat (5/4).
Dari 520 responden, mayoritas memilih Jokowi dibandingkan Prabowo, dikarenakan selama ini banyak koruptor ditangkap KPK, meski tersangkanya dari partai koalisi Capres 01.
"Persepsi pemerintahan bersih tidak korup 73,27 persen, sedangkan optimisme pertumbuhan perekonomian mencapai 73,65 persen," tambah Didik.
Yang menarik dari hasil survey ini, terdapat pada 2 ormas besar keagamaan, yakni NU dan Muhammadiyah yang menentukan pilihan berbeda.
"Dari kelompok NU sebesar 57,7 persen populasi, penelitian 86,33 persen memilih Jokowi, sedangkan dari kelompok Muhammadiyah 100 persen memilih Prabowo", tambahnya.
Dua belas hari menjelang coblosan, Kedua pasangan capres telah mencapai popularitas optimal. Namun jumlah swing voters di wilayah dapil 1 Surabaya dan Sidoarjo, juga dapat menentukan hasil akhir coblosan. Hal inilah yang harus diperhatikan timses Kedua paslon.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ketua DPD RI: Pemilu 2024 Lebih Baik Tertutup
- DPRD Jatim Berharap Pengelolaan Terminal Libatkan UMKM
- Kata Mahfud, Transaksi Mencurigakan di Kemenkeu Ternyata Rp 349 Triliun