Sebanyak 101 warga Desa Ngetos masih mengungsi pascalongsor hingga Selasa (16/2). Mereka mengungsi di halaman SD Negeri 3 Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
- BLT Desa Terus Dicairkan, KPM Dapat Jatah Rp 300 Ribu Tiap Bulan
- Bekas Panti Pijat di Surabaya Terbakar
- Gerakkan Ekonomi Masyarakat, Sandiaga Ingin Batik Banyuwangi Miliki Daya Saing
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk telah memberikan pelayanan kepada warga yang mengungsi pascalongsor. BPBD dengan unsur terkait lainnya mengoperasikan dapur umum dan pelayanan kesehatan.
"Di samping warga yang mengungsi, per Selasa (16/2), pukul 20.19 WIB, BPBD setempat mencatat sebanyak 54 KK atau 186 warga terdampak," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jati pada Rabu (17/2).
Sementara itu, longsor mengakibatkan 12 warga meninggal dunia dan 20 luka-luka. Mereka yang luka mendapatkan perawatan medis di puskesmas setempat.
Hingga semalam (16/2), tujuh warga masih dinyatakan hilang. Tim gabungan terus berupaya untuk melakukan pencarian dan evakuasi korban yang diperkirakan tertimbun longsor.
"Tim gabungan telah mengerahkan 5 alat berat untuk membantu pencarian korban di lokasi longsoran," tambahnya.
Peristiwa longsor di Desa Ngetos dipicu salah satunya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Rumah warga yang berada di bawah tebing kemiringan tertimbun longsoran hingga mengakibatkan 8 unit rumah warga rusak berat. BPBD Kabupaten Nganjuk menginformasikan kejadian ini berlangsung Minggu (14/2), pukul 18.30 WIB.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemadaman PJU Di Bondowoso, Begini Tanggapan Pengamat Kebijakan Publik
- Bantalan Rel di Tasikmalaya Longsor, Kereta Api Mudik Jalur Selatan Terganggu
- Harlah Satu Abad NU, Siswa di Sidoarjo, Surabaya dan Gresik Sekolah Daring