Hari kedua Ramadhan 1444 Hijriah, Pemkab Lamongan menggelar Seminar Kesehatan dengan tema Tetap Sehat di Bulan Ramadhan guna terciptanya SDM yang sehat dan kuat di tengah bulan suci Ramadhan.
- Tak Terdampak Efisiensi, Anggaran Dana Desa di Lamongan Tahun 2025 Justru Naik
- Eksis Hingga Generasi Ketiga, Khofifah: Tenun Ikat Parengan Lamongan Bukti Kekuatan Ekonomi Kreatif Jawa Timur
- 180 Sapi di Lamongan Terjangkit PMK, 15 Ekor Mati
Diikuti seluruh ASN di lingkungan Pemkab Lamongan, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi berharap, dengan diselenggarakannya seminar yang diisi oleh dr. Agus Ali Fauzi, ASN Lamongan dapat melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya.
Bupati Lamongan akrab disapa Pak Yes menuturkan, meskipun di bulan puasa ASN dapat menjalankan tugas dan tanggungjawab dengan kesederhanaan, semangat, dan keikhlasan.
“Tetap semangat, ikhlas dan semoga kesederhanaan yang kita bangun di tengah-tengah masyarakat dapat menjadi ibadah kita di bulan puasa,” imbuh Pak Yes dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (24/3).
Menurut Pak Yes, selama bulan Ramadhan ASN Lamongan akan dibekali seminar pengajian setiap jumat pagi, agar terciptanya ASN yang fresh dan bersemangat dalam mencapai kejayaan Lamongan yang berkeadilan.
Sementara, Sekertaris Daerah Kabupaten Lamongan Moh Nalikan pada laporannya mengutarakan, seminar tersebut ditujukan untuk mempererat kebersamaan dan motivasi ASN saat bulan puasa.
“Kita bisa melalui kebersamaan kita menerima petuah, menerima petunjuk dan menerima hikmah daripada di bulan puasa ini yang nanti secara jelas memberikan motivasi kepada kita semua baik di dalam ibadah puasa, maupun setelah menjalankan ibadah puasa,” ungkap Nalikan.
Bertindak selaku narasumber pada seminar tersebut, dr. Agus Ali Fauzi, mengatakan kesehatan seseorang terbagi menjadi 5 kategori yakni Sehat fisik, psikologis, sosial, kultural, dan spiritual. Dan yang menjadi paling terpenting yakni sehat fisik, psikologis, dan religius.
“Kesehatan bukan tanggung jawab dokter, perawat, bidan, mantri, atau tenaga medis lain, tetapi kesehatan adalah tanggung jawab kita semua. Makanya kita harus benar-benar menjaga kesehatan, dimulai dengan mindset berpikir postif, menjaga hati, perbanyak istigfar, melalui hati kotor suudzon, iri, dengki, ini akan menimbulkan penyakit penyakit lain, makanya syukuri, nikmati, batasi, imbangi. Ramadan adalah waktunya intropeksi diri, jangan alergi kritik,” pungkas salah satu dokter di RS Dr. Soetomo Surabaya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Tak Terdampak Efisiensi, Anggaran Dana Desa di Lamongan Tahun 2025 Justru Naik
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran