Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK) meyakini kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump hanya berdampak kecil bagi Indonesia.
- Imbas Kebijakan Trump, Pemerintahan Prabowo Harus Perluas Pasar Ekspor
- AS Ajak Nego Tarif, China Masih Pikir-pikir
- China Diam-diam Cabut Tarif Balasan 125 Persen untuk Chip AS
"Kita tidak dirugikan (tarif Trump) yang dirugikan itu Amerika. Tapi ada efeknya, efeknya kecil sebenarnya untuk Indonesia," kata JK dalam forum Meet The Leader yang diadakan Universitas Paramadina, secara hybrid, Sabtu 24 Mei 2025.
JK mengatakan hal tersebut karena ekspor Indonesia ke Amerika hanya menyumbang sekitar 20 persen terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
"Ekspor kita tidak besar ke Amerika hanya 10 persen daripada total ekspor Indonesia. Ekspor kita hanya 20 persen daripada GDP. Jadi seluruh ekonomi Indonesia, berarti ketergantungan kita ke Amerika hanya 2 persen," tuturnya.
Kebijakan tarif yang tengah diambil Presiden AS Donald Trump, ini justru dinilai sebagai langkah bunuh diri ekonomi bagi negaranya sendiri dan global.
“Trump melawan dunia. Bukan Amerika melawan dunia. Trump melawan dunia dan Amerika sendiri,” ujar JK.
Ia menyoroti langkah Trump yang memberlakukan tarif tinggi terhadap barang-barang impor dari China dan negara lain, termasuk Indonesia dan Jepang.
Menurut JK, Trump tidak memahami bahwa kebijakan tarif justru akan membebani rakyat Amerika sendiri. Pasalnya, ketika sebuah produk impor dikenakan tarif tinggi, yang membayar bukanlah negara asal produk tersebut, melainkan konsumen di Amerika.
“Trump ini membuat keputusan yang dia tidak mengerti. Dia marah sama China. Dia marah sama dunia. Karena defisit ekonomi. Dia bikin tarif. Lupa dia. Yang kena tarif itu rakyat Amerika,” jelas JK.
Ia bahkan mengungkapkan bahwa saat Menteri Keuangan AS ditanya oleh Kongres siapa yang menanggung biaya tarif tersebut, sang menteri tidak bisa menjawab. JK menyebutnya sebagai bentuk kebijakan yang emosional tanpa dasar pengetahuan.
"Dia tidak sadar. Dia tidak tahu hanya emosi saja. Jadi pemimpin hanya emosi tanpa pengetahuan," tegas JK.
Tarif yang diberlakukan Trump di awal kebijakan tersebut mencapai lebih dari 40 persen untuk produk dari China dan Jepang, sementara Indonesia dikenakan tarif sebesar 32 persen.
JK menilai langkah ini sembrono dan menjadi pemicu krisis ekonomi dunia, sebelum akhirnya ditangguhkan.
“Terjadilah perang dagang di dunia ini. Terjadilah krisis ekonomi dunia. Yang menyulitkan seluruh orang di dunia ini,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Imbas Kebijakan Trump, Pemerintahan Prabowo Harus Perluas Pasar Ekspor
- AS Ajak Nego Tarif, China Masih Pikir-pikir
- China Diam-diam Cabut Tarif Balasan 125 Persen untuk Chip AS