Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Soekarwo menilai, ketua umum Partai Demokrat kedepan haruslah berasal dari figur orang muda yang milenial. Ketika ditanya tentang potensi dirinya memimpin PD, Soekarwo menampiknya.
- Berlaku Mulai Hari Ini, Pemerintah Larang TKA Masuk Selama PPKM Darurat
- Ingatkan Soal Sejarah, PBNU Desak PKB Kembalikan Kepemimpinan Ulama
- Struktur TPN Ganjar-Mahfud Rampung, Segera Diserahkan ke KPU
Politisi yang baru purna tugas sebagai Gubernur Jatim Februari 2019 lalu itu juga menolak desakan konferensi luar biasa yang dimunculkan beberapa kader Partai Demokrat agar segera digelar.
Menurutnya, sesuai jadwal Kongres Partai Demokrat di jadwalkan Maret 2020.
"Saya lebih baik jadi wartawan. Sudah masa lalu saya. Cari anak-anak muda, generasi yang komunikasinya sambung voter," kata Pakde Karwo
Di sela memberikan arahan kepada kader, Pakde Karwo menyampaikan dinamika yang terjadi usai Pileg dan Pilpres sebuah hal yang biasa.
Karena itu, dirinya mengingatkan agar kader berpegangan pada AD/ART sebagai konstitusi partai.
"Kalau kata Bung Karno ada bagian gelombang riya riya kecil. Partai telah menetapkan konstitusi, seperti gelombang atau apapun pegangannya ada di AD/ART sebagai konstitusi kita," ungkap Pakde Karwo.
Beberapa waktu lalu, Anggota Dewan Pimpinan Pusat Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat, Sahat Saragih menyebut Pakde Karwo bisa menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Nama Pakde Karwo sendiri muncul usai adanya desakan beberapa kader yang menilai perlu terjadinya pergantian kepemimpinan di Partai Demokrat. Wacana Konferensi Luar Biasa pun sempat mencuat September 2019, lebih awal dari jadwal Kongres Partai Demokrat yang baru dijadwalkan Maret 2020.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- BPK Didesak Audit Ulang Dana Realisasi Wajib PCR
- Kenapa Pemerintah Pusat Selalu Kontra Dengan Gubernur Anies?
- Bangun Kepemimpinan Intelektual, Bupati PDIP di Jatim Ini Dapat Apresiasi