Sebanyak 223 orang yang mengikuti KB Kolaborasi Progam TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 Jember dengan sejumlah OPD terkait, di RSD dokter Soebandi Jember. Mereka terdiri dari 218 Metode Operasi Wanita (MOW) dan 5 Metode Operasi Pria (MOP).
Demikian terungkap saat Tim Pengawasan dan Evaluasi Penanggung Jawab Operasi (Wasev-PJO) Progam TMMD ke-124 mengunjungi Bakti Sosial Pelayanan Keluarga Berencana (KB) MOW dan MOP di RSD dokter Soebandi Jember, Sabtu, 17 Mei 2025.
Selanjutnya rombongan tersebut bergerak ke lokasi TMMD ke-124 di Desa Plalangan Kecamatan Kalisat.
Kegiatan baksos ini merupakan hasil kerja sama antara BKKBN Provinsi Jawa Timur dengan DP3AKB Kabupaten Jember, RSD dr Soebandi, dan Kodim 0824/Jember.
"Total ada 223 orang yang mengikuti KB. Dengan rincian sebanyak 218 MOW dan 5 MOP," kata Ketua Wasev PJO TMMD ke-124, Kolonel Arh Wirawan Yanuartono, didampingi pihak terkait dikutip RMOLJatim.
Dia mengapresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kolaborasi KB MOW dan MOP tersebut. Menurutnya, kegiatan ini menjadi wadah edukasi tentang pentingnya perencanaan keluarga demi meningkatkan kesejahteraan.
"Pondasi kuat menciptakan manusia yang unggul dimulai dari pembangunan keluarga," jelas perwira Menengah TNI AD yang pernah menjabat Komandan Kodim Jember ini.
Program ini, lanjut dia, menjadi wadah bagi TNI untuk berpartisipasi meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui kegiatan KB, termasuk penyuluhan, pelayanan kontrasepsi, dan kegiatan bakti sosial lainnya.
"Jadi tugas TNI tidak hanya menjaga kedaulatan NKRI, tapi juga berpartisipasi di masyarakat, salah satunya adalah dalam program TMMD seperti saat ini," jelasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut jajaran TNI dari Kodim 0824/Jember, aparat kepolisian, serta perwakilan dari BKKBN dan Dinas terkait.
Mereka bersama-sama menyerahkan sertifikat kepada peserta sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap program KB nasional.
Sementara Plt Direktur RSD dr Soebandi Jember Dr dr Nyoman Semita, selaku pelaksana dalam program layanan KB TMMD ke-124 menyatakan, layanan KB MOW dan MOP sebagai bentuk kehadiran pemerintah dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat.
"Kami menyampaikan sosialisasi dan edukasi bahwa Layanan KB MOW dan MOP, lebih minim resikonya dibanding KB lainnya seperti Pil dan Spiral," jelas dr Nyoman.
Dia berharap masyarakat tidak ragu lagi untuk melakukan KB MOW maupun MOP, selain lebih aman dan juga memiliki jangka panjang dan minim resiko. 
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pembangunan Rutilahu TMMD Jember Terus Dikebut, 2 Lansia Bersyukur Haru Dapat Rumah Tembok di Usia Senja
- Perkuat Pembangunan SDM, Pemkot Surabaya Ciptakan Keluarga Sejahtera Lewat Program KB
