Isu dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang massif muncul menjelang pemilihan umum tak terkecuali Pilpres 2024, membuat mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Wiranto tidak habis pikir.
- Purnawirawan TNI-Polri Satu Komando Dukung Prabowo di Pilpres 2024
- Sering Bersebrangan, Wiranto Tidak Mungkin Mendukung Prabowo Presiden
- Ada Kesamaan Perjalanan Karir Politik, Wiranto Puji Prabowo
'Saya sendiri juga merasa heran (isu pelanggaran HAM selalu muncul jelang pilpres)," ujar Wiranto, pada video pendek Rakyat Bertanya Wiranto Menjawab, yang diterima redaksi, Selasa (12/12).
Wiranto bahkan semakin heran, isu dugaan pelanggaran HAM masa lalu selalu diarahkan pada prajurit TNI seperti dirinya dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Dugaan pelanggaran HAM di masa lalu yang diarahkan kepada para prajurit TNI, termasuk saya, Pak Prabowo, diungkit-ungkit kembali, bahkan dijadikan character assassination (pembunuhan karakter)," tuturnya.
Menurut mantan Menkopolhukam tersebut, sebuah kejadian yang terjadi di masa lalu harusnya dinilai dengan norma dan kondisi sosial politik saat itu juga.
Dia juga menyayangkan bahwa hal tersebut hari ini dijadikan kampanye politik hitam.
"Tentu tidak relevan, jika keadaan masa lalu diukur dan dinilai dengan kondisi sosial politik, dengan situasi negara saat ini. Bahkan dijadikan black campaign (kampanye hitam)," terangnya.
Terkait dengan dugaan pelanggaran HAM, Wiranto sebagai Panglima TNI waktu itu menjamin apa yang dilakukan TNI sudah sesuai dengan kewajiban seorang prajurit.
"Saya menjamin apa yang dilakukan prajurit TNI selalu bertumpu pada jiwa sapta marga," tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tim Pemenangan Bonus Sebut Diserang Kampanye Hitam
- Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Majelis Ta'lim Nurul Iman Sidoarjo Deklarasi Pemilu Damai
- LBHAM: Tragedi Boyolali Masuk Pelanggaran HAM