Aktivis Srikandi Indonesia, Irma Hutabarat mempertanyakan tuduhan bahwa Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J memperkosa istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
- Kamaruddin Simanjuntak Pengacara Brigadir J Resmi Ditetapkan Tersangka Kasus Pencemaran Nama Baik
- Turut Serta dalam Pembunuhan Berencana Brigadir J, Ricky Rizal Divonis 13 Tahun Penjara
- Hari Ini, Kuat Maruf Jalani Sidang Vonis Pembunuhan Berencana Brigadir J
Irma Hutabarat hingga saat ini sama sekali tidak percaya tuduhan tersebut.
“Secara profiling, karakternya saja tidak masuk akal untuk melakukan pelecehan seksual,” kata Irma saat menjadi narasumber dialog Apa Kabar Indonesia di televisi swasta, Minggu (4/9).
“Kalau dia (Yosua) gila seks, ngapain dia memperkosa (istri) komandan, umur 50 tahun di rumah komandan. Itu sama juga bunuh diri,” sambungnya.
Apalagi, kata Irma, Yosua sudah punya pacar dan cantik. Rencananya, Yosua akan menikah pada tahun depan.
“Pacarnya (Yosua) tuh cantik. Namanya Vera Simanjuntak, dia mau nikah tahun depan,” tegasnya dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
Hal-hal inilah, yang menurut Irma harusnya diberikan atensi untuk dikaji mendalam guna menguji kebenaran tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan Yosua terhadap Putri Candrawathi.
Selain itu, Irma mengungkapkan selama menjadi ajudan Ferdy Sambo, Yoshua bekerja layaknya bukan seorang anggota polisi.
“Disuruh nyetrika baju, disuruh melakukan hal-hal yang di luar tugas kepolisian. Itu tidak pernah dipertanyakan. Bagaimana orang yang senurut, sebaik itu dan menganggap perempuan yang 50 tahun ini sebagai ibunya, tiba-tiba Sambo bilang memperkosa. Ini absurd, itu tidak masuk akal,” tukas Irma.
Sebelumnya, kuasa hukum Putri Candrawathi, Arman Hanis mengungkap bahwa kliennya diperkosa oleh Yosua pada Kamis 7 Juli 2022 atau sehari sebelum pembunuhan Yosua di rumah dinas suaminya di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat 8 Juli 2022.
Arman menyampaikan, sebagaimana kesaksian Putri, pemerkosaan itu baru dilaporkan kepada Ferdy Sambo pada Jumat 8 Juli 2022 setibanya di rumah pribadinya di Jalan Saguling III, Jakarta Selatan usai dari Magelang.
“Klien kami, melaporkan (pemerkosaan) itu, kepada Bapak FS sore hari di Saguling III,” kata Arman kepada wartawan di Jakarta, Minggu (4/9).
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang