RMOLBanten. Masyarakat maupun elit politik harus menahan diri dalam membuat pernyataan selama investigasi atas kasus Bom Surabaya belum tuntas. Semua pihak harus memberi kesempatan kepada Polri untuk mengungkap pelaku pemboman tiga gereja di Surabaya pada Minggu (13/5) pagi tadi.
- Polisi Jebloskan 50 Pelaku Pungli Tanjung Priok
- Berkat Bantuan Kejati, Puluhan Tahun Aset Pemkot Surabaya Yang Dikuasi Pihak Ketiga Berhasil Direbut
- Tokoh Pekerja Minta Novel Baswedan Jangan Salah Mengerti Maksud Jokowi
Lebih lanjut, Yusril mengimbau setiap elemen masyarakat, khususnya pendukung PBB, untuk mengedepankan dialog dan musyawarah dalam menyelesaikan setiap masalah. Bukan dengan melakukan kekerasan, apalagi sampai menimbulkan korban jiwa.
"Seluruh pendukung PBB dan umat beragama di tanah air harus menjauhi kekerasan dan mengedepankan cara-cara damai dalam menyelesaikan masalah," jelasnya.
Imbauan juga diserukan Yusril kepada umat Islam Indonesia. Dia mengajak untuk bersikap sabar dan menghargai pemeluk-pemeluk agama yang berbeda. Apalagi, Islam sendiri telah mempunyai ajaran yang sangat jelas untuk menghormati dan menghargai kebebasan memeluk agama dan menjalankannya.
"Ajaran Islam itu sejalan dengan nilai-nilai dasar negara Pancasila yang menghomati kemajemukan agama," tegasnya.
Kepada korban pengeboman, Yusril menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam. Dia dan PBB juga mengutuk keras setiap tindak kekerasan yang terjadi terhadap sesama manusia.
"Lebih-lebih jika hal itu dilakukan pada rumah ibadah dan kepada pemeluk agama yang sedang menjalankan ibadah agamanya," tukas Yusril. [dzk]
- Azis Syamsuddin Jalani Sidang Tuntutan
- Pencurian 21 Ton Solar Pertamina, Data Kemenhub Sebutkan Kapal MT Putra Harapan Milik PT Hub Maritim
- Insiden Tuduhan Pelecehan Istri Perwira Polisi, Kapolres Madiun Kota Minta Maaf