Inilah Tujuan Berdirinya Kampung Bhineka Di Tangsel

RMOLBanten. Warga RW 08 Kelurahan Cireundeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangsel secara bersama-sama membangun Kampung Bhineka.


Warga pun sepakat menamakan wilayahnya itu dengan sebutan Kampung Bhineka yang diambil dari semboyan negara Indonesia, Bhineka Tunggal Ika.

Ketua RW 08, Wakidi mengatakan, inisiatif pembentukan Kampung Bhineka di Kelurahan Cireundeu mulai muncul sejak beberapa tahun lalu. Namun baru terwujud sekitar awal April 2018 lalu.

"Kampung Bhineka ini, sebetulnya dibentuk sejak puluhan tahun lalu. Tapi baru terwujud April lalu," katanya, Kamis (1/6).

Menurutnya, disebut Kampung Bhineka lantara dalam berbagai kegiatan semua etnis yang merupakan bagian dari warga 08 itu terus terlibat aktif. Mulai dari membentuk bank sampah, bhakti sosial hingga bercocok tanam di lahan tidur.

"Warga di sini juga awalnya suka bercocok tanam. Mulai dari memanfaatkan lahan tidur, belajar urban farming dan melakukan pembuatan tanaman secara hydroponik. Semuanya terlibat, mulai dari muslim dan non muslim ikut terlibat," ungkapnya.

Soal toleransi, Wakidi mengatakan, warga RW 08 sangat menjunjung tinggi toleransi umat beragama. Hal ini, lantaran setiap ada kegiatan warga, antara tokoh agama mulai dari ulama, pendeta selalu bertemu untuk membahas program dan kegiatan RW.

"Sebetulnya umat muslim di Indonesia terutama di wilayah ini, tidak ada masalah dengan umat-umat lainnya. Jadi dari sini kita ingin menunjukkan bahwa kita sangat toleransi dengan semua umat. Karena semua itu diawali dengan kebersamaan," imbuhnya.

Sementara itu Lurah Cireundeu, Win Fadlianta mengaku mengapresiasi keberagaman dan kebersamaan yang ditunjukan oleh warga RW 08 tersebut. Kata dia, hal itu akan menjadi contoh bagai mana keberagaman umat beragama dapat terbina. Tak hanya di wilayah Kota Tangsel akan tetapi di wilayah-wilayah lainnya yang ada di Provinsi Banten umumnya di Indonesia.

"Intinya kami sebagai pihak kelurahan, sangat mendukung apa yang dilakukan warga di RW tersebut. Apalagi mereka membangun kerukunan umat di mulai dari pertanian hingga kegiatan sosial lainnya. Ini harus di jaga, agar tetap selalu kondusif," tandasnya.