Kritik pembangunan patung Bung Karno di depan Pendopo Kabupaten Blitar, di Kecamatan Kanigoro terus berlanjut. Pendirian patung yang menghabiskan anggaran Rp 1,4 miliar ini dinilai tidak berpihak pada rakyat.
- Operasi Ketupat Semeru 2022, Polda Jatim Siagakan 144.392 Personil Gabungan Mulai 28 April-9 Mei
- Kabupaten Tuban Terima Penghargaan Sijalinmajataru
- Peroleh 96 Suara, Gus Barra Terpilih Jadi Ketua GP Ansor Kabupaten Mojokerto
Trijanto menilai anggaran Rp 1,4 miliar ini merupakan proyek kejar tayang dan untuk memenuhi kebutuhan segelintir orang. Ia meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengaudit pembangunan patung Bung Karno.
"Bukanya sudah terlalu banyak patung Bung Karno di Blitar, ini membuat patung lagi dengan anggaran yang besar, sedang para guru honorer masih digaji dibawa UMK," ujarnya.
KRPK akan melaporkan dugaan mark up pembangunan patung Bung Karno ini pada pihak penegak hukum. "Tentu akan KRPK laporkan jika hasil audit BPK pendirian patung ini merugikan negara," tegasnya.
Patung Bung Karno didirikan Pemkab Blitar pada Oktober lalu. Patung ini untuk penegasan bahwa Kecamatan Kanigoro merupakan pusat kota dan pusat pemerintahan Kabupaten Blitar. Patung ini menghabiskan anggaran Rp 1,4 miliar dan Rp 200 juta untuk pembangunan bantalan patung ini didirikan, sehingga total anggaran Rp 1,6 miliar.[moc/aji
- Targetkan Zero Stunting, Wali Kota Eri terus Bergerak Bantu Anak Stunting
- Dikawal Baracuda, 1.480 Vaksin Sinovac Tiba di Kota Probolinggo
- Tetapkan UMP Jatim Tahun 2024 Naik 6,13 Persen, Gubernur Khofifah : Formula Perhitungan Berdasar Variable Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi dan Indeks Tertentu Sesuai Regulasi