Cara terbaik untuk menggenjot ekonomi di tengah ketidakpastian global adalah memperbaiki defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD).
- Seniman dan Pendekar Sunda Tuntut Arteria Dahlan Dipecat
- Puan Sebut DPR Bersama Pemerintah Segera Tindaklanjuti Putusan MK Terkait UU Cipta Kerja
- PKS Jatim Tolak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi: Jangan Bikin Rakyat Tambah Susah
Menurut Chaves, memperbaiki CAD selain menambah modal juga akan memperbaiki aliran portofolio bagi Indonesia.
Merespon pernyataan Bank Dunia, Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli mengaku tidak kaget. Sebaliknya dalam unggahan media sosial pribadinya, Rizal bahkan tertawa mengetahui pandangan Bank Dunia yang meminta pemerintah Indonesia memperbaiki defisit transaksi berjalan guna menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
Menurut Rizal, apa yang disampaikan Bank Dunia ke pemerintah sudah diprediksi sejak lama, sudah setahun terakhir desakan untuk memperbaiki defisit transaksi berjalan digaungkan ke pemerintah.
Rizal mengatakan, sebelum Bank Dunia meminta pemerintah memperbaiki defisit transaksi berjalan, para ekonom dan analis-analis nasional sudah merekomendasikan hal itu kepada pemerintah. Khususnya kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani agar segera mengambil langkah jitu memperbaiki CAD.
"Haha, analis-analis nasional sudah ingatkan sejak setahun yang lalu. Bank Dunia baru nyadar, telat amat. Pantesan SPG IMF/Bank Dunia baru ngakui ekonomi Indonesia dalam masalah," tulis Rizal dalam unggahan twitternya, Senin (2/9).
Sekadar informasi, Bank Indonesia (BI) mencatat defisit transaksi berjalan pada kuartal II 2019 mencapai 8,4 miliar dollar AS atau 3 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Angka tersebut membengkak 21 persen jika dibandingkan kuartal I 2019 yang mencapai 6,97 miliar dollar AS.[aji]
- Kelembapan Tinggi, Hanya NTT Wilayah Yang Cocok Untuk Produksi Garam
- Kenapa Pemerintah Pusat Selalu Kontra Dengan Gubernur Anies?
- Gelombang Dukungan Untuk Eri Cahyadi - Armuji, Dari Pemuda dan Tokoh Masyarakat Di Surabaya