Selain siap menjadi penjamin agar Zikria Dzatil penghina Walikota Surabaya Tri Rismaharini agar tak di tahan, ketua DPC Gerindra Surabaya, BF Sutadi juga menganggap kasus tersebut sebenarnya tak perlu dibesar-besarkan hingga akhirnya berujung ke ranah hukum.
- Ahli: Depresi dan Kecemasan Meningkat Selama Pandemi, Berisiko Tinggi Terhadap Masalah Jantung
- Bawaslu dan GP Ansor Jombang Berkolabosi Tingkatkan Edukasi Politik
- Hidupkan Isu 3 Periode, Surya Paloh Disebut Ingin Pamer Loyalitas Tanpa Batas ke Jokowi
Pasalnya Zikria Dzatil ini tak beda jauh dengan para ibu-ibu lainnya yang juga tak paham adanya jeratan hukum dalam penggunaan media sosial (medsos) yang salah.
"Menurut saya adalah seorang ibu yang terbawa emosi dan karena ketidak pahaman tentang UU ITE," jelas Sutadi pada Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (6/2).
Apalagi lanjut Sutadi, Zikria Dzatil sudah melakukan permintaan maaf tak hanya pada Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini namun juga terhadap warga Kota Surabaya.
Dan itu sudah disambut dengan tangan terbuka oleh Risma dihadapan jajaran pejabat Pemkot Surabaya dan Polrestabes Surabaya maupun para awak media di rumah dinasnya.
"Dan ihklas sudah minta maaf dan bu Risma juga sudah memaafkan," pungkas Sutadi.
Seperti diberitakan akun media sosial atas nama “Zikria Dzatil” diduga menghina Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dengan menyebutnya kodok betina.
Zikria Dzatil pun lantas dilaporkan ke Polrestabes Surabaya secara diam-diam oleh Wali Kota Perempuan pertama di Surabaya pada (21/1).
Dalam bukti tangkapan layar atau screenshoot, akun tersebut diduga telah dua kali mengunggah foto Risma dengan kalimat hinaan.
Tak butuh waktu lama pemilik akun Zikria Dzatil akhirnya tertangkap di rumahnya Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat. Zikria Dzatil lantas digelandang ke Polrestabes Surabaya untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Setelah ditahan, Zikria Dzatil dan Ndaru Asmara Jaya mengirimkan surat permintaan maaf ke Risma. Dan akhirnya Risma membuka pintu maaf.
- Nyoblos di TPS 37 Tegalsari Surabaya, Plh. Gubernur Jatim Imbau Masyarakat Tidak Golput
- Peneliti BRIN Sebut UU IKN Mengulang Pola-pola Kegagalan Kebijakan Orde Baru
- Anies-Aher Akan Bertemu Besok, Jubir Demokrat: Pertemuan Penting untuk Perkuat Koalisi