Jika rencananya menyewa pesawat Garuda Indonesia sebagai moda transportasi berkunjung ke Amerika benar-benar direalisasikan, maka Presiden Joko Widodo disarankan menjual pesawat kepresidenan.
- Menko Muhajir Effendy Jelaskan Soal Dana Rp 500 Triliun Kemiskinan untuk Biaya Rapat
- PKS: Pemerintah Jangan Lembek pada Taipan Batubara
- Komisi VI Minta Pemerintah Batasi Barang-barang Impor Demi Melindungi UMKM
Hal ini disampaikan peneliti senior dari Institut Riset Indonesia (INSIS), Dian Permata dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (1/3).
"Baiknya dijual, sewa saja sama Garuda. Toh duitnya balik lagi ke negara. ketimbang beli, duitnya lari ke Prancis via Airbus, atau ke AS ke Boeing," ucap Dian.
Dian menilai lebih baik pesawat dijual dibandingkan membeli pesawat baru di tengah kondisi ekonomi nasional melemah.
"Jika membeli dalam kondisi ini, maka tidak memberikan sensitifitas kepada masyarakat. (pertumbuhan) Ekonomi 4.78 menunjukan bahwa ekonomi turun, harusnya itu dimulai dengan kebijakan populis," jelas Dian.
Kebijakan populis yang dimaksud Dian ialah ditujukkan kepada elite negeri seperti menurunkan gaji atau mengurangi kunjungan kerja.
"Kebijakan itu (seharusnya) diberlakukan hingga ekonomi kita naik seperti sedia kala," pungkasnya.
- Usai Dampingi Presiden PKS Roadshow Jatim, Kang Irwan Minta Anggota dan Pengurus Bulatkan Tekad untuk Menang
- PCNU Jember Berangkatkan Delegasi Muktamar NU ke 34 di Lampung
- Gerindra Gresik Deklarasi Dukung Gibran Dampingi Prabowo