Beredar pemberitaan di media terkait klaim dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair) Dr Abdul Rohim Tualeka yang berhasil menemukan suplemen ampuh menangkal Covid-19,. Menanggapi hal itu, Wakil Rektor 4 Universitas Airlangga Bidang Bisnis dan Alumni Prof Junaidi Khotib menyatakan bahwa klaim itu adalah pernyataan pribadi Dr Abdul Rohim dan belum ada uji bukti.
- Soal Vaksin Sinovac Kadaluwarsa, Kemenkes: Sudah Habis Kita Gunakan
- Antisipasi Lonjakan Covid-19 Pasca Lebaran, Pemkot Keluarkan SE Bagi Perusahaan
- Intervensi Tekanan Rumah Sakit, Menkes: Yang Dirawat Hanya Yang Komorbid Dan Kondisi Berat!
“Perihal klaim khasiat yang disampaikan Abdul Rohim di media, adalah pernyataan pribadi yang bersangkutan. Tetapi belum ada uji bukti yang dilaporkan ke pihak universitas,” jelas Prof Junaidi melalui keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Senin (30/1).
Masih menurut penuturan Prof Junaidi, produk yang dikerjakan Abdul Rohim tersebut dikerjasamakan dengan pihak lain yang tidak ada hubungan kerja sama dengan Unair.
“Maka, klaim-klaim itu berada di luar tanggung jawab Unair. Penelitian harus dilakukan berdasarkan atas kaidah-kaidah saintifik, legalitas, dan etika. Ketika tiga hal itu bisa terpenuhi, maka data penelitian bisa digunakan untuk data dukung untuk mendaftarkan produk penelitian supaya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum,” ungkapnya.
Penelitian yang dilakukan tim Abdul Rohim Tualeka adalah penelitian yang menghasilkan suatu produk makanan. Suatu produk makanan tidak boleh dilakukan klaim atau mengarahkan indikasi terhadap penanganan suatu penyakit.
Produk edar seharusnya terdapat Sertifikat Produksi Pangan - Industri Rumah Tangga (SPP-IRT), dan nomor izin edar oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Jika ada bahan dari makanan yang mempunya khasiat tertentu, harus dibuktikan terlebih dahulu melalui berbagai tahapan. Antara lain uji keamanan, uji khasiat, dan uji klinis. Ketika suatu produk diarahkan menjadi obat, baru bisa ada klaim atau indikasi penggunaan dari obat tersebut.
Proses penelitian yang dilakukan Abdul Rohim masih sebatas formula makanan untuk upaya menjaga kesehatan. Produk itu berisi coklat, ekstrak delima, dan serbuk tambahan dalam beberapa jumlah.
- Palang Merah: Indonesia Di Ambang Malapetaka Akibat Covid-19
- Waspadai Dampak Rokok Di Era Pandemi Covid-19
- 77,5 Juta Dosis Vaksin Covid-19 akan Disebar di 45 Kabupaten/Kota di Luar Jawa-Bali