Koalisi LSM Madiun Akan Panggil Pimpinan GMBI

Ulah oknum LSM GMBI (Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia) membikin resah beberapa kepala desa di kabupaten Madiun. Koalisi LSM kabupaten Madiun akan memanggil Ketua LSM GMBI untuk konfirmasi dan klarifikasi. Hal tersebut disampaikan oleh Bagus aktivis LSM GERAM. 


"Sebagai seorang LSM saya menyayangkan perbuatan seperti itu, saya kira tidak perlu lah,  Sudah banyak keluh kesah dari beberapa desa terkait ulah LSM GMBI yang mencari celah dan kesalahan pembangunan di desa, " ungkap Bagus, Minggu (5/4).


Bagus menambahkan berencana bersama LSM lainnya yang sudah tergabung di Bakesbangpoldagri Kabupaten Madiun akan membentuk koalisi LSM dari berbagai unsur. Selanjutnya akan memanggil Ketua LSM GMBI untuk konfirmasi dan klarifikasi. 

"Sepengetahuan saya LSM GMBI ini sudah terdaftar di Bakesbangpoldagri Kabupaten Madiun, tapi setiap ada undangan tidak pernah datang, dan saya juga tidak pernah ketemu orangnya, " ujar Bagus.

Sementara itu, Kepala Bakesbangpoldagri Kabupaten Madiun, Sigit Budiharto. Dikonfirmasi melalui WhatsApp  membenarkan bahwa LSM GMBI sudah terdaftar di Bakesbangpoldagri. Namun, pengurus yang terdaftar dengan yang beredar dilapangan tidak sama. 

"Sudah terdaftar, cuma pengurusnya kok gak sama. Antara yang terdaftar sama yang beredar," jelas Sigit Budiharto melalui pesan WhatsApp.

Permasalahan ini muncul ketika beberapa media online marak memuat pemberitaan miring tentang pembangunan beberapa desa di kabupaten Madiun tanpa konfirmasi kepada kepala desa setempat dan hanya memakai satu narasumber yakni LSM GMBI. 

Sehingga banyak kepala desa yang keberatan dengan hal tersebut dengan alasan tendensius sehingga dengan pemberitaan tersebut beberapa kepala desa merasa tersudut dan dirugikan. Karena mereka merasa yakin pembangunan desa  tersebut sudah sesuai peruntukan serta aturan dan regulasi.

Untuk diketahui, pemberitaan miring pembangunan desa yang selalu diangkat oleh LSM GMBI ini berpola tema yang sama yakni dengan permasalahan yang sama, yakni tidak adanya papan proyek dalam pembangunan desa.