Saat ini sikap dan peran anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dipertanyakan. Psalnya, mereka hanya diam ketika pemerintahan Joko Widodo melakukan utang besar-besaran ke negeri China.
- Gulung MU 7 Gol Tanpa Balas, Liverpool dan Salah Torehkan Rekor Baru
- Partai Golkar Kota Probolinggo Gelar Pertemuan Tertutup Dengan PKS
- Fraksi Demokrat Walk Out Dari Paripurna Pengesahan RUU Omnibus Law Cipta Kerja
Hal ini disampaikan aktivis yang juga mantan Sekjen Prodem, Satyo Purwanto saat mengomentari sikap Presiden Tanzania, John Magufuli yang membatalkan pinjaman dari China.
Magufuli menolak utang China lantaran menganggap syarat yang diberikan tidak masuk akal dan hanya bisa dipenuhi oleh orang mabuk.
"Yang heran kok DPR RI selama ini nggak ada suaranya, sementara pemerintah "ngecrek" nyari utangan sampai terkesan gadai murah nasib dan masa depan RI," ucap Satyo Purwanto dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin (27/4).
Seharusnya, kata Satyo, DPR merupakan pihak yang harus bersuara lantang atas utang yang dilakukan pemerintahan Jokowi. Apalagi, utang dalam jangka panjang dapat membebani generasi bangsa.
"Mestinya Komisi Pertahanan, Komisi Polhukam, Komisi Keuangan di DPR RI teriak paling kencang soal utang. Karena berpotensi menjadikan negara tersandera, bahkan terjerat utang dalam jangka panjang yang akhirnya membuat negara tidak berdaulat lagi, ini membahayakan masa depan RI," tegas Satyo.
- Ingatkan Pemerintah, Ini 5 Tuntutan Guru Besar dan Mahasiswa Unej Jelang Pemilu 2024
- Mahfud MD: Pemekaran Papua Lebih Penting Ketimbang 354 Daerah Lain
- Mimpi SBY, Pergi Bareng Jokowi dan Mega...