Agar Tidak Berpolemik Lagi, Penanganan Covid-19 Harus Libatkan Ahli dan Ilmuwan

Kemarahan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini terkait mobil PCR dinilai pakar komunikasi Unair, Suko Widodo sebagai bentuk kekeliruan cara berkomunikasi.


Menurutnya, polemik tidak akan terjadi bila terjalin komunikasi yang baik tanpa emosional antara wali kota (Risma) dengan Pemprop Jatim dan Gugus Tugas Covid-19.

"Inilah saat yang tepat untuk berkolaborasi dan membangun solidaritas gotong royong pada semua pihak dalam melawan Covid nine teen di Jawa Timur, karena yang dibutuhkan warga saat ini adalah percepatan penanganannya agar tidak semakin menyebar," katanya saat dikonfirmasi Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (30/5).

Dalam penanganan percepatan virus corona ini, Suko mengusulkan agar para pemimpin khususnya di Jawa Timur untuk melibatkan akademisi dan ilmuwan agar tindakan yang diambil berdasarkan kajian ilmiah.

"Berkali kali saya mengatakan, di Jawa Timur khususnya Surabaya banyak ada ahli, ilmuwan kedokteran, farmasi, epidemiologi, virus, ekonomi dan sosial seharusnya dilibatkan. Jadi tindakan yang diputuskan berdasarkan kajian ilmiah,"terangnya.

Melalui kajian ilmiah itulah, lanjut Suko, dapat mengurangi beban pikiran seorang pemimpin

"Untuk mengurangi tugas pemimpin supaya tidak stres. Saya juga kasihan dan paham, pastinya para pemimpin kita tekanannya luar biasa. Pimpinan hanya memutuskan saja tapi bahannya dari orang-orang yang ahli di bidangnya," tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya Risma terlihat marah besar setelah mengetahui bantuan dua mobil laboratorium dari BNPB yang sedianya diperbantukan khusus untuk Kota Surabaya, ternyata dikirim ke daerah oleh Gugus tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur.

Bahkan saat itu Risma mengancam akan menyiarkan adanya ‘sabotase’ pencegahan penularan virus corona ini ke seluruh masyarakat.

Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jatim dr Joni Wahyudi mengaku telah melakukan komunikasi dengan Risma ketika terjadi pengalihan dua mobil PCR tersebut.

Komunikasi juga dilakukan ke Kepolisan dan staf yang ditugaskan oleh Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Febria Rachmanita supaya menggunakan mobil PCR untuk swab di Surabaya esoknya.