Tak dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19. PCNU Lamongan mempertanyakan keseriusan dan Kinerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Lamongan.
- Di Jombang Warga Tak Bermasker Berbagai Sanksi Di Berlakukan
- Di Suroboyo Week 2022, Pemkot Gelar Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Seksual terhadap Anak Usia Dini
- Grab Indonesia Tawarkan Kerjasama Dengan Pemkot, Wali Kota Eri: Harus Ada Manfaatnya untuk Warga
Menurut Umaiyah, Ketua Tim Satgas NU Peduli Bencana PCNU Lamongan melihat GTPP Covid-19 Lamongan berjalan sendiri tanpa melibatkan ormas atau elemen masyarakat yang ada.
"Selama ini Gugus Tugas kabupaten dalam menangani Covid-19 seperti apa kita tidak tahu, terkesan jalan sendiri-sendiri," katanya usai hearing bersama komisi B dan D DPRD Lamongan, Selasa (16/6).
Padahal, gerakan kepedulian sejumlah ormas atau elemen masyarakat dalam membantu penanganan bencana non pandemi Covid-19 berjalan juga semangat. Namun, tanpa koordinasi atau komunikasi dengan GTPP Covid-19 Lamongan.
"Dari segi tindakan preventif, kuratif dan aplikatif perlu ada kerjasama yang baik, kalau berjalan sendiri-sendiri, apa yang dikerjakan hasilnya bisa tidak sempurna," terangnya.
Berdasarkan SE Mendagri Nomor 440/2622/SJ yang menyebutkan pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat Provinsi maupun Kabupaten dapat melibatkan unsur ormas, LSM maupun pihak swasta lainnya.
Tim Satgas NU Peduli mengusulkan agar GTPP Covid-19 Lamongan yang memiliki anggaran besar menggandeng ormas, LSM, maupun lembaga swasta untuk penanganan Covid-19 lebih maksimal.
"Pemerintah itu yang butuh dan bertanggungjawab, ya harus menggandeng masyarakat, harusnya bareng-bareng," pesannya.
Merespon pernyataan Tim Satgas NU Peduli tersebut Sekretaris Komisi B DPRD Lamongan, Anshori mengusulkan Pemkab Lamongan merivisi SK GTPP Covid-19 dan memasukkan sejumlah ormas atau lembaga swasta lainnya dalam penanganan Covid-19.
Menurutnya, langkah tersebut tujuannya agar kerja GTPP Covid-19 Kabupaten bisa lebih maksimal sampai ke bawah dan dapat dirasakan oleh warga,
"Pemerintah tidak boleh lupa, kalau Muhamadiyah, NU dan LDII adalah ormas besar yang secara struktur sudah bisa menjangkau sampai ke tingkat desa maupun dusun," terang Politisi Partai Gerindra Lamongan.
- Berkah Lebaran, Bengkel di Ngawi Kebanjiran Order Mobil Pemudik
- Arus Balik, Pemudik Jalur Kereta di Daop 8 Surabaya Hari Ini Capai 18 Ribu Penumpang
- Upaya Perkuat Sektor Pertanian Dengan Edukasi Pembibitan Tanaman Buah