Ribuan orang yang menamakan diri Gerakan Umat Islam Anti Komunis (Gamis) menggelar aksi unuk rasa di depan gedung DPRD Jatim pada Selasa (7/6). Dalam aksinya itu mereka menyatakan menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).
- Pastikan Prokes Berjalan Sesuai Aturan, Wali Kota Surabaya dan Forkopimda Sidak Bioskop
- Jika Tak Ingin Celaka, Anak dan Mantu Jokowi Tak Perlu Terjun Politik
- Jadi Tersangka Pelecehan Seksual, Ketua DPC PSI Gubeng Surabaya Resmi Dipecat
"Pernyataan sikap kita yang ada beberapa item itu kita sampaikan kepada pimpinan DPRD Jatim dan alhamdulillah semuanya diterima dan ada beberapa masukan dari kawan-kawan yang lain untuk kemudian masukan itu disampaikan kpd DPR RI. Intinya semua rakyat di Jawa Timur termasuk ormas islam, majelis taklim, semuanya sepakat untuk menolak RUU HIP. Karena ini berbahaya. Oleh karena itu minta cabut dari balegnas jangan lagi dibahas karena ini potensi mengganggu keamanan dan ketentraman masyarakat," kata Sekjen Koordinator Gamis Muhammad Yunus.
Yunus khawatir bahwa jika nantinya lolos, RUU HIP tersebut akan memberikan peluang masuknya kembali ideologi komunis di Indonesia.
"Kedua selain itu dibatalkan, aktor intelektual siapa yg ada di balik ruu itu ditindaklanjuti untuk kemudian diproses hukum. Kaarena ini berpotensi melakukan makar secara konstitusional. Kemudian memberikan peluang. Ideologi komunis yang menjadi ideologi laten itu kembali lagi masuk ke indonesia," tambahnya.
Yunus juga meminta agar dibentuk tim pencari fakta independen untuk mengetahui motif dibalik digulirkannya RUU HIP di parlemen. Pasalnya, RUU HIP itu dinilai berpotensi melemahkan Pancasila secara konstitusional.
"Ketiga minta dibentuk tim sepak bola pencari fakta independen sehingga kemudian bisa dilihat siapa yang ada di belakang itu dan mau mengkudeta pancasila secara konstitusional," jelasnya.
Dari pantauan, ratusan massa yang menggelar aksi itu membawa mobil komando. Mereka juga membentangkan posetr bertuliskan 'Usut tuntas inisiator RUU HIP/PIP, Batalkan/Cabut RUU HIP dari Prolegnas, Pulangkan TKA China Komunis dari NKRI'.
Yunus mengaku, peserta aksi yang datang untuk melakukan demonstrasi itu berjumlah ribuan orang. Mereka terdiri dari berbagai elemen seperti ormas islam, lembaga pemuda, perwakilan pesantren dan sejumlah ormas lainnya.
- BIN Pastikan Aksi "Jokowi End Game" Tidak Ada
- Gubernur Khofifah Puji Kinerja Relawan Semeru: Pahlawan Tanpa Tepuk Tangan
- Menparekraf Motivasi Pesantren Giatkan Santriprenuer Dan Ekonomi Kreatif