Kasus Covid-19 di AS Tertinggi di Dunia, Penanganan Pandemik Kalah Ketat Dari Indonesia

Konsul Jenderal RI di Houston, Nana Yuliana /Net
Konsul Jenderal RI di Houston, Nana Yuliana /Net

Kasus Covid-19 di Amerika Serikat (AS) sejauh ini memiliki lebih dari 5,4 juta kasus atau menjadi tertinggi di dunia. Angka kematiannya bahkan tembus hingga 170 ribu.


Sejak kasus pertama muncul pada 20 Januari, infeksi harian virus corona baru di AS terus meningkat. Setelah hampir tujuh bulan dilanda wabah, kasus harian Covid-19 di AS masih berada pada angka 50 ribu.

Dikatakan Konsul Jenderal RI di Houston, Nana Yuliana dalam diskusi virtual RMOL World View pada Senin (17/8), masih tingginya infeksi harian Covid-19 di AS dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama terkait penanganan awal wabah.

"Pertama, Amerika Serikat ini penduduknya besar. Kedua, kalau saya lihat, walaupun sudah ada peraturan, masing-masing negara bagian menerapkan social distancing dan (penggunaan) masker yang berbeda-beda," ujarnya.

Nana melihat, jika dibandingkan langkah-langkah pencegahan Covid-19 di Indonesia tampak lebih ketat daripada AS. Perbedaan yang mendasar terjadi di bandara, ketika bulan-bulan awal wabah muncul.

"Saya ke Indonesia harus ada PCR test, macem-macem persyaratannya. Tapi kalau teman-teman ke AS, sudah punya visa misalnya, itu di bandara ga ada pemeriksaan suhu tubuh," kisah Nana.

Selain itu, kewajiban memakai masker juga berbeda. Kata Nana, pada awalnya AS tidak mewajibkan penggunaan masker. Namun saat ini walaupun sudah diwajibkan, tidak ada hukuman atau denda yang diberikan pada pelanggar, seperti di Indonesia.

Meski begitu, ia mengingatkan, pengujian Covid-19 di AS jauh lebih massif daripada Indonesia. Sehingga angka positif Covid-19 yang terlihat semakin lebih banyak.

"Mungkin kalau di negara berkembang, alat untuk tes dan biaya dan sebagainya menjadi satu tantangan sendiri. Sehingga mungkin yang dicatat tidak sebesar realitanya," sambungnya.

Sementara itu, sejauh ini, Indonesia sudah melaporkan lebih dari 139 ribu kasus Covid-19 dengan 6.150 di antaranya meninggal dunia.