Korps Marinir Amerika Serikat (USMC) kembali memecat pegawainya yang menolak untuk divaksinasi Covid-19.
- Korban Jiwa Gaza Tembus 11 Ribu, AS Prihatin tapi Tetap Dukung Israel
- Majelis Nasional KAHMI: AS dan Israel adalah Poros Terorisme dan Kejahatan Dunia
- Jokowi Akan Temui Joe Biden di Gedung Putih Bulan November
Lewat memo, USMC mengonfirmasi telah memecat lebih dari 200 marinir karena penolakan mereka terhadap vaksin Covid-19. Itu mengikuti pengumuman sebelumnya yang menyebutkan 37 marinir diberhentikan karena enggan mengikuti mandat vaksin dari Pentagon.
Totalnya, sudah ada 206 anggota yang diberhentikan karena menolak divaksinasi sejak pertengahan Desember 2021, seperti dimuat Sputnik.
Pada Agustus 2021, Pentagon mengumumkan kewajiban semua anggota layanan untuk divaksinasi Covid-19.
Tetapi berdasarkan UU Otorisasi Pertahanan Nasional 2022, seorang anggota dinas tidak dapat diberhentikan secara tidak hormat karena penolakan vaksin saja.
Pada Kamis (30/12), USMC melaporkan telah meninjau 3.080 dari 3.192 permintaan pengecualian vaksin yang diajukan oleh marinir. Permintaan pengecualian ditangani oleh Departemen Tenaga Kerja dan Cadangan, dipimpin oleh wakil komandan Letnan Jenderal David Ottignon.
Adapun sebagian besar USMC, sekitar 95 persen dari semua Marinir yang bertugas aktif telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19, sementara sekitar 86 persen dari mereka di pasukan cadangan telah melakukan hal yang sama.
- Tekan Angka DBD Di Jatim, Benjamin Kristianto Minta Pemerintah Gencarkan Vaksin
- Penderita DBD di Jatim Meningkat, Khofifah Ajak Warga Lakukan 3M Plus dan Vaksinasi
- Korban Jiwa Gaza Tembus 11 Ribu, AS Prihatin tapi Tetap Dukung Israel