Presiden keempat Ri Abdurrahman Wahid (Gus Dur) selama menjabat tidak membangun jalan tol berkilo-kilometer seperti era Presiden Joko Widodo. Namun setiap Imlek Gus Dur dikenang warga Tionghoa.
- Ide Bisnis Makanan Khas Imlek yang Pasti Cuan
- Rayakan Imlek, Denny JA Ajak Pelajari Etika Konfusianisme
- Kuliner Khas Tionghoa Hadir di Banyuwangi, Cocok Jadi Hidangan saat Cap Go Meh
Demikian disampaikan aktivis sekaligus jurnalis Dandhy Laksono melalui kicauan di akun Twitter-nya seperti dikutip redaksi, Sabtu (13/2).
“Gus Dur hanya sebentar berkuasa. Jalan tol yang dia bangun hanya 5 km,” ciutnya.
Lanjut Dandhy, meski Gus Dur tidak membangun jalan tol justru dia memiliki ‘legacy’ atau warisan.
“Setiap Imlek dikenang warga Tionghoa, dan namanya disebut orang Papua dengan nada lebih positif dari presiden mana pun. Inilah yang disebut "legacy",” tandasnya.
Seperti diketahui, Gus Dur pernah menghapus pemberlakuan Inpres Nomor 14/1967 lalu menerbitkan Inpres Nomor 6/2000 pada 17 Januari 2000.
Dengan keluarnya Inpres ini etnis Tionghoa bebas menjalankan kepercayaan dan adat istiadatnya.
Kemudian pada 9 April 2001 Gus Dur meresmikan Imlek sebagai hari libur nasional lewat Keppres Nomor 9 tahun 2001.
- Taushiyah Nyai Sinta Nuriyah di Acara Buka Bersama di Pendopo Bondowoso
- Ide Bisnis Makanan Khas Imlek yang Pasti Cuan
- Inaya Wahid: Etika adalah Soal Menjaga Harkat dan Martabat Bangsa