Kunjungan Pertama di Surabaya, Giring Pilih Kunjungi Teman Disabilitas

Giring Nidji / ist
Giring Nidji / ist

Pada hari pertama kegiatan di Surabaya, Plt. Ketua Umum PSI, Giring Ganesha, mengunjungi sebuah tempat perberdayaan anak-anak muda disabilitas. 


Kegiatan ini sekaligus menyapa para teman-teman disabilitas serta warga daerah sekitarnya. 

Salah satu cara yang dilakukan oleh Bro Giring menyapa para teman-teman disabilitas dengan membacakan sebuah karya seni cerpen teman disabilitas. 

Selain itu Giring juga membuat video promosi untuk untuk mempromosikan donat buatan para disabilitas namanya Dudu Dunkin (bukan Dunkin) serta brownis.

"Bersama saya, ada ketua fraksi PSI DPRD Surabaya, saya harap PSI Surabaya memperjuangkan teman-teman disabilitas agar diberdayakan oleh Pemkot Surabaya di bawah kepemimpinan baru Eri-Armuji" kata eks vokalis Nidji ini, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa, (23/2).

Pendapat tersebut sangat penting untuk lebih khusus memperhatikan para teman-teman disabilitas untuk mendapatkan fasilitas yang baik di Kota Surabaya. 

Sementara Ketua DPD PSI Surabaya Yusuf Lakaseng mengungkapkan bahwa disabilitas tidak butuh dikasihani, tapi butuh diberdayakan. 

"Terbukti di kedaibilitas ini teman-disabilitas bisa bikin donat dan brownis yg enak, juga ada yg bisa menulis novel dengan baik," ujarnya. 

PSI berharap Pemkot Surabaya fokus memberdayakan para UMKM sebagai solusi membangkitkan ekonomi, penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapat masyarakat setelah babak belur dihantam pandemi covid 19.

Sementara Giring juga bergembira bersama dengan para pengamen sekitar dengan menyanyikan lagu ber genre dangdut dengan judul Bunga. Sontak warga sekitar beserta teman - teman disabilitas turut bernyanyi bersama.

Pada akhir acara, Giring beserta tim PSI Surabaya memberikan bantuan sosial kepada teman-teman disabilitas, dilanjutkan dengan berfoto bersama teman-teman disabilitas serta warga sekitar yang ingin memberikan dukungan pada Giring. 

Lokasi kedua kunjungan Giring di Surabaya adalah  merayakan Cap Go Meh di Pecinan.

Di dalam tournya kali ini, Giring menyempatkan untuk mengunjungi kampung pecinan di Surabaya. Giring disambut dengan meriah oleh pertunjukan barongsai serta warga sekitar yang berduyun duyun menyerbu Giring. Tidak hanya barongsai, Giring juga merayakan tradisi Cap Go Meh dengan memakan sajian khas Tionghua yaitu Lontong Cap Go Meh.

"Ini adalah Lontong Cap Go Meh terenak yang pernah saya makan" ujar Giring. 

Tidak hanya itu, pada kunjungannya kali ini, Giring juga menyempatkan untuk mencoba jajanan khas dari UMKM sekitar. Mulai dari lemper hingga jemblem yang di modernisasi dengan coklat didalamnya.

Giring juga tak lupa menyampaikan harapannya untuk masyarakat Tionghoa di Surabaya. 

"Sebentar lagi kita dapat melewati pandemi ini. Dengan menjunjung solidaritas kita dapat bersama - sama melewati pandemi ini. Solidaritas berarti sama - sama menjunjung persatuan demi Surabaya," kata Giring.

Yusuf Lakaseng juga berpendapat bahwa  masyarakat keturunan Tionghoa memiliki kontribusi yang luar biasa bagi perekonomian Surabaya. 

"Teman-teman Tionghoa kebanyakan para wirausaha, mereka pahlawan pencipta lapangan kerja, keturunan Tionghoa bukan orang luar Indonesia, mereka sama seperti kita suku Jawa, Madura, Bugis dan suku lainnya, mereka adalah Indonesia, harmoni ini harus kita jaga. Surabaya bisa jadi contoh dimana orang Tionghoa tidak jadi  masyarakat kelas dua tapi dapat membaur dan menyatu hidup rukun bersama orang Jawa dan Madura. Inilah kekayaan dan tauladan yg diberikan Surabaya buat Indonesia," tutupnya.