Tiga Nakes Mojokerto Terpapar Covid-19 Meski Sudah Divaksin Dua Kali

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, dr Langit Kresna Janitra/RMOLjatim
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, dr Langit Kresna Janitra/RMOLjatim

Tiga tenaga kesehatan (Nakes) di Kabupaten Mojokerto yang sudah divaksin Sinovac hingga tahap 2 masih bisa terpapar Covid-19. 


Para Nakes sebelumnya telah dilakukan vaksinasi Sinovac bersama para Nakes lainnya. 

"Ada tiga Nakes yang terpapar Covid-19. Mereka bertugas di rumah sakit Sumber Glagah," ungkap dr Langit Kresna Janitra, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (10/3).

Dikatakan, ketiganya terpapar usai mendapat vaksinasi tahap kedua. Saat ini ketiganya sedang melakukan isolasi di Puskesmas Gondang karena dinyatakan Orang Tanpa Gejala (OTG).

"Mereka terpapar setelah tujuh hari divaksin. Itu masih lumrah, sebab antibodi vaksin baru terbentuk sempurna setelah 14 hari hingga 30 hari. Itulah kenapa kita sarankan untuk tidak bepergian jauh dulu," jelasnya.

dr Langit mengungkapkan, meski sudah divaksin hingga dua kali, seseorang masih bisa terpapar virus Covid-19. Hanya saja, virus ini tidak menimbulkan gejala berat. 

"Vaksinasi tidak menjadikan kita kebal terhadap virus, tapi lebih membentengi diri dari virus tersebut. Sehingga  jika terpapar gejalanya lebih ringan dan tidak sampe drop bahkan meninggal dunia," imbuhnya.

Masih kata dr Langit, kasus Nakes terpapar Covid-19 usai divaksin baru terjadi kali ini di Kabupaten Mojokerto.

"Bisa saja mereka terpapar sebelum menerima vaksinasi kedua, karena masa inkubasi virus ini antara 5 sampai 15 hari," tegasnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, dr Sudjatmiko mengatakan faktor dari manusia sendiri bisa menjadi salah satu penyebab orang yang divaksin bisa terpapar Covid-19. Seperti, imunitas, fisik dan daya tubuh setiap orang dalam menerima vaksin berbeda.

"Tiap orang dalam menerima vaksin berbeda-beda responnya. Tiga nakes ini tidak ada komorbid," ungkapnya. 

Lebih lanjut Djatmiko mengatakan, dalam pemberian vaksinasi ini semua orang harus melalui tahapan-tahapan. Mulai skrining, interview, pengecekkan tensi dan saturasi. 

dr Djatmiko tidak menampik, jika masyarakat harus tetap memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.