Angka Kematian Ibu Hamil Dan Bayi Paling Tinggi Di Jatim, Ini Yang Dilakukan PKB Jember

Wakil Sekretaris DPC PKB, Mufid saat mendistribusikan bantuan bagi ibu hamil/RMOLJatim
Wakil Sekretaris DPC PKB, Mufid saat mendistribusikan bantuan bagi ibu hamil/RMOLJatim

Merespon tingginya angka kematian ibu hamil dan bayi, DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jember menyalurkan bantuan asupan makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita.


Distribusi bantuan PKB Peduli angka kematian ibu dan anak ini diawali di Desa Sidomukti, Kecamatan Mayang dan Sumber Sari, Jum'at (19/3).

"Tahap awal ini ada 500 paket makanan untuk ibu hamil dan balita. Ini sebagai respon atas penyampaian Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar parawansa saat Sertijab Bupati dan Wakil Bupati Jember beberapa waktu yang lalu," kata Wakil Sekretaris DPC PKB, Mufid pada Kantor Berita RMOLJatim disela-sela pendistribusian bantuan.

Anggota Komisi C  DPRD Jember ini menambahkan, pemberian bantuan tersebut bertujuan untuk membantu menurunkan angka kematian ibu dan balita stunting di Jember.

"Tidak usah menunggu pemerintah, kalau kita diberi kesempatan langsung bergerak membela rakyat, yang sedang kesusahan," tambahnya.

Saat ini, masih Mufid, pihaknya telah bekerjasama dengan para kepala desa dan tokoh masyarakat untuk mencari data ibu hamil dan balita yang mengalami gizi buruk dan stunting.

"Kita bekerja sama dengan kades, tokoh masyarakat dan pemuda, bidan desa untuk mendapatkan data itu, supaya bisa menyalurkan bantuan," terangnya.

Sementara Kepala Desa Sidomukti Kecamatan Mayang, Sunardi Hadi Prayitno menjelaskan, tercatat ada 53 warganya yang tengah hamil dan 2 bayi stunting. 

"Alhamdulillah mereka sudah mendapatkan bantuan paket makanan tambahan. Data tersebut, sesuai data bidan desa Sidomukti," ujarnya dengan berharap bantuan yang diberikan dapat menekan angka kematian ibu saat melahirkan dan melahirkan bayi yang sehat dan cerdas.

Sebelumnya, Gubernur Khofifah mengingatkan Bupati dan Wakil Bupati Jember, Hendi Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman, tentang angka kematian ibu dan bayi di Jember tertinggi di Jatim.

Selain ketiga Persoalan tersebut, persoalan kemiskinan tak luput dari sorotan Ketua Umum PP Muslimat NU. 

Khofifah juga meminta camat dan Kades supaya memberi perhatian serius ketiga masalah tersebut. Dia lantas memaparkan data AKI, AKB, dan balita stunting yang menempati puncak tertinggi di Jawa Timur.

"Angka AKI tertinggi di Jawa Timur dan AKB number one, stunting juga tinggi dan menjadi catatan kita bersama. Harus Pak Bupati intervensi se-signifikan mungkin dan sedetail mungkin," ujar mantan Manteri Sosial ini saat memberikan arahan dalam rapat paripurna dengan DPRD Jember saat Sertijab bupati di Kantor DPRD Jember, Selasa siang (2/3).

Dia juga berpesan semua pihak harus mencari akar persoalan mengapa angka AKI, AKB dan sunting bisa tertinggi. Jika memikirkan daya saing dan SDM, sesuai arahan Presiden Jokowi, ketiga persoalan harus mendapatkan penanganan serius.

Karena itu, Khofifah berpesan agar Bupati dan Wakil Bupati Jember segera menurunkan AKI, AKB dan bayi stunting. 

“Mungkin itu tiga PR untuk mendorong meningkatkan SDM di Kabupaten Jember dan mendorong daya saing Jember dari potensi unggulan serta andalan,” tandas Khofifah.