Vaksin AstraZeneca yang diputuskan Majelis Ulama Indonesia (MUI) boleh digunakan, meski dinyatakan haram karena mengandung tripsin yang berasal dari hewan Babi, menjadi bahan perbincangan Presiden Joko Widodo dengan para kiyai di Jawa Timur.
- Sekitar 90 Persen Kasus Meninggal Covid-19 Disertai Komorbid, Begini Upaya Pemkot Surabaya
- Pemprov Jateng Rencanakan Vaksinasi Serentak 31 Kabupaten/Kota Besok Senin
- Prof. Zubairi Djoerban: Vaksin Covid-19 Bukan Penyebab Hepatitis
Pasalnya, hari ini Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Sidoarjo, Jawa Timur untuk meninjau pelaksanaan vakinasi massal di Pendapa Kabupaten Sidoarjo, Senin (22/3).
Dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, usai meninjau pelaksanaan vaksinasi, Jokowi berkesempatan melakukan jumpa pers, dan menyatakan dalam kesempatan tersebut telah melakukan diskusi dengan MUI Jawa Timur dan para Kiyai mengenai penggunaan vaksin AstraZeneca ini.
"Tadi pagi saya sudah bertemu dengan MUI Jawa Timur dan juga bertemu parfa Kiyai di Provinsi Jawa Timur mengenai vaksin AstraZeneca," ujar Jokowi yang dikutip melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.
"Beliau-beliau tadi menyampaikan, Jawa Timur yang diberikan vaksin AstraZeneca dan akan digunakan di pondok pesantren pondok pesantren yang ada di Jawa Timur," sambungnya.
Menyambut baik antusiasme masyarakat Jawa Timur yang cukup besar tersebut, Jokowi langsung memrintahkan jajaran kementerian terkait untuk mendistribusikan vaksin AstraZeneca sesegera mungkin.
"Tadi saya sudah memerintahkan Menteri Kesehatan agar segera mendistribusikan vaksin AstraZeneca ke Jawa Timur dan ke provinsi-provinsi yang lain," paparnya.
Disamping itu, mantan Wali Kota Solo ini meminta kepada rumah sakit dan juga puskesmas-puskemas yang ada di Jawa timur untuk bersiap melayani masyarakat yang mengikuti vaksinasi.
"Sehingga kita harapkan ke depan vaksinasi nasional ini semuanya bisa berjalan dengan baik dan lancar," demikian Joko Widodo.
- Bupati Yuhronur Gelorakan Gerakan Lamongan Zero Stunting
- Positif Covid-19 Hari Ini Bertambah 6.279 Kasus
- Paketo Kota Probolinggo Keluhkan Kebijakan Jam Malam Yang Diberlakukan Pemerintah