Diskusi Dengan MUI dan Para Kiyai, Jokowi: Pondok Pesantren Di Jawa Timur Siap Gunakan Vaskin AstraZeneca

Presiden Joko Widodo dalam jumpa pers usai meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di Pendapa Kabupaten Sidoarjo, Senin (22/3)/Repro
Presiden Joko Widodo dalam jumpa pers usai meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di Pendapa Kabupaten Sidoarjo, Senin (22/3)/Repro

Vaksin AstraZeneca yang diputuskan Majelis Ulama Indonesia (MUI) boleh digunakan, meski dinyatakan haram karena mengandung tripsin yang berasal dari hewan Babi, menjadi bahan perbincangan Presiden Joko Widodo dengan para kiyai di Jawa Timur.


Pasalnya, hari ini Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Sidoarjo, Jawa Timur untuk meninjau pelaksanaan vakinasi massal di Pendapa Kabupaten Sidoarjo, Senin (22/3).

Dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, usai meninjau pelaksanaan vaksinasi, Jokowi berkesempatan melakukan jumpa pers, dan menyatakan dalam kesempatan tersebut telah melakukan diskusi dengan MUI Jawa Timur dan para Kiyai mengenai penggunaan vaksin AstraZeneca ini.

"Tadi pagi saya sudah bertemu dengan MUI Jawa Timur dan juga bertemu parfa Kiyai di Provinsi Jawa Timur mengenai vaksin AstraZeneca," ujar Jokowi yang dikutip melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.

"Beliau-beliau tadi menyampaikan, Jawa Timur yang diberikan vaksin AstraZeneca dan akan digunakan di pondok pesantren pondok pesantren yang ada di Jawa Timur," sambungnya.

Menyambut baik antusiasme masyarakat Jawa Timur yang cukup besar tersebut, Jokowi langsung memrintahkan jajaran kementerian terkait untuk mendistribusikan vaksin AstraZeneca sesegera mungkin.

"Tadi saya sudah memerintahkan Menteri Kesehatan agar segera mendistribusikan vaksin AstraZeneca ke Jawa Timur dan ke provinsi-provinsi yang lain," paparnya.

Disamping itu, mantan Wali Kota Solo ini meminta kepada rumah sakit dan juga puskesmas-puskemas yang ada di Jawa timur untuk bersiap melayani masyarakat yang mengikuti vaksinasi.

"Sehingga kita harapkan ke depan vaksinasi nasional ini semuanya bisa berjalan dengan baik dan lancar," demikian Joko Widodo.