Satu Nelayan Hilang Setelah Perahunya Diterpa Ombak Pantai Pancer

Kondisi ombak di Pantai Pancer, Jember/RMOLJatim
Kondisi ombak di Pantai Pancer, Jember/RMOLJatim

Empat perahu penangkap ikan terbalik diterjang ombak pantai pantai Pancer, Jember, Selasa pagi (23/3).


Seorang nelayan bernama Mat Yasin (33), warga  dusun Mulyosari Desa Harjokuncaran, Kecamatan Sumbermanjing, Kabupaten Malang Jawa Timur, hilang akibat peristiwa tersebut.

Kasat Polairud Polres Jember, Iptu Muhammad Na'i menjelaskan, 

keempat perahu nelayan tersebut, berangkat mencari ikan sejak Senin (22/3) sore. 

Setelah mendapatkan tangkapan ikan, mereka pulang menuju pantai pancer, sekitar pukul 03.00.WIB. Namun sampai di pintu pelawangan, menghadapi cuaca buruk, dengan tinggi gelombang 2 hingga 3 meter. 

Empat perahu berusaha menerobos gelombang tersebut. Pada saat bersamaan, ombak kembali datang menghantam perahu, sehingga terbalik.  

"Tiga perahu beserta ABKnya berhasil menyelamatkan diri, berenang hingga ke pinggir. Sedangkan sebuah perahu jenis  fiber speed yang bertuliskan RISKY AKBAR rusak dan karam, seorang ABKnya hilang tergulung ombak," kata Iptu Na'i saat dikonfirmasi Kantor Berita RMOLJatim.

Atas peristiwa tersebut, Iptu Na'i  mengimbau para nelayan untuk tidak melaut saat cuaca buruk. Ia pun juga menyampaikan pada nelayan sekitar tentang kondisi cuaca saat ini berdasarkan data yang diperoleh dari 

Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) Surabaya.

"Sebagai tanda cuaca buruk, mereka menaikkan bendera hitam di pelabuhan Puger," ungkapnya.

Hal senada disampaikan Kapolsek Puger, AKP Ribut Budiono. Usai mendapatkan laporan kecelakaan laut itu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Satpolair, Basarnas, untuk melakukan pencarian korban hilang. 

"Perahu tersebut, berisi 2 nelayan, yakni Haji Di (52) pemilik kapal dan Mat Yasin. Namun Haji Di, selamat dalam kejadian nahas tersebut. Dan Mat Yasin hilang," terangnya.

Dari pantauan, hingga sore tadi, Tim SAR masih melakukan pencarian korban, namun belum diketahui tanda-tanda keberadaan korban.