Tanpa Vaksinasi, Menkes: Risiko Biaya Kesehatan Akibat Covid-19 Bisa Meledak

Menkes Budi Gunadi Sadikin/Net
Menkes Budi Gunadi Sadikin/Net

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendukung gerakan masyarakat yang bertujuan mempromosi dan preventif terkait penyebaran virus corona baru (Covid-19). Termasuk program vaksinasi Covid-19.


Dengan menerapkan kebiasaan hidup sehat, penanggulangan pandemi Covid-19 di tanah air, diyakini akan berjalan optimal.  

"(Biaya) dari angka di bawah Rp1 juta hingga ratusan juta menunjukan bahwa kalau fokusnya banyak di sisi kuratif, terlambat atau kurang agresif di sisi promotif, akan terjadi lonjakan biaya sampai ratusan kali," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Sabtu (8/5).

Budi menuturkan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pihaknya sudah menyusun perbaikan rencana strategis kesehatan.

Selain itu, Kemenkes mengatakan mulai tahun 2022 Indonesia akan melakukan vaksinasi untuk 14 antigen secara nasional.

Langkah itu sebagai upaya promotif untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan menekan biaya kuratif yang tidak terkontrol.

Sementara itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga menyambut baik revisi rencana strategis kesehatan terkait program vaksinasi 14 antigen.

Humas IDAI, Hartono Gunardi menilai rencana strategis itu sejalan dengan sikap IDAI yang berpandangan bahwa pemenuhan imunisasi di masa pandemi penting untuk menjaga kesehatan anak.

"Banyak penyakit yang mengancam anak dunia, termasuk Indonesia. Imunisasi ini akan menekan 2juta angka kematian, dan pada masa pandemi ini karena cakupan imunisasi yang berkurang, dikhawatirkan akan meningkatkan risiko kejadian luar biasa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)," katanya.

Meski demikian, di balik ikhtiar bersama untuk melawan pandemi dan melindungi segenap warga Indonesia, disinformasi terkait program vaksinasi bukan tanpa kendala.