Sebanyak 18 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) terancam tidak menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari pemerintah. Bantuan itu semestinya harus diterima warga miskin di Lamongan sebulan sekali.
- Mendekati Lebaran, Penjualan Busana Muslimah di Lamongan Mengalami Peningkatan
- Menyambut Pilkada, DPC PAPDESI Lamongan Dorong Khusnul Yakin Nyalon Kepala Daerah
- Gempa Tektonik Tuban Terasa di Lamongan, Warga Berhamburan Keluar Rumah
Permasalah tersebut ternyata disebabkan oleh data kependudukan ganda. Demikian disampaikan Bupati Lamongan Yuhronur Effendi, kepada Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (29/5).
"Tapi saat ini sudah dilakukan perbaikan," kata Yuhronur.
Selain data ganda, Bupati Yuhronur menjelaskan, rata-rata penerima bantuan adalah masyarakat dengan usia lanjut dengan data kependudukannya masih memakai sistim yang lama.
"Jadi warga Lamongan juga banyak yang boro ( merantau) kerja di luar kota apa lagi Sekarang masih suasana Covid 19 mencekam ,jadi perlu butuh waktu," jelasnya Bupati kota soto Lamongan ini.
Terpisah, Kadis Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak (P3A) Kabupaten Lamongan Moh Kamil mengatakan, perbaikan data tersebut sudah dilakukan sejak bulan Maret hingga sekarang.
Ia mengaku sudah melakukan beberapa langkah agar 18 ribu KPM bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah, dengan meminta bantuan kepada perangkat desa agar mau membantu menguruskan data kependudukan yang baru. Termasuk Pendamping yang menangani program, semua di kerahkan di lapangan untuk melakukan perbaikan data.
Perbaikan tersebut dilakukan karena untuk mendapatkan program bantuan BPNT harus memiliki e-KTP yang terkoneksi dengan Kementerian Disdukcapil, sebagaimana dalam ketentuan Perpres Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia. Maka dengan demikian, mereka yang masih mengunakan data kependudukan yang lama dipastikan tidak akan dapat bantuan tersebut.
"Aturan dari kementerian seperti itu, makanya kita minta KPM yang sebelumnya menerima agar memperbaiki data yang menjadi syarat menerima bantuan, dan hal ini terjadi tidak hanya di Lamongan saja, tetapi telah terjadi se- Indonesia," tandasnya.
- Mendekati Lebaran, Penjualan Busana Muslimah di Lamongan Mengalami Peningkatan
- Menyambut Pilkada, DPC PAPDESI Lamongan Dorong Khusnul Yakin Nyalon Kepala Daerah
- Gempa Tektonik Tuban Terasa di Lamongan, Warga Berhamburan Keluar Rumah