Cegah Kerumunan di Penyekatan Suramadu, Personel Nakes Ditambah Jadi 500 Orang Per Hari

Eri Cahyadi/RMOLJatim
Eri Cahyadi/RMOLJatim

Penyekatan dan screening di jembatan Surabaya tepatnya pintu masuk Surabaya oleh petugas Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama TNI-Polri ternyata tak menyurutkan warga Madura datang ke Kota Pahlawan.


Tak ayal hal itu membuat kerja keras para apatur sipil dan negara terutama tenaga kesehatan (nakes) dalam mencegah penyebaran Covid-19.

Maka dari itu Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi langsung menambah personel nakes yang bertugas di penyekatan Jembatan Suramadu sisi Surabaya.

"Dari 60 orang per shift, sekarang kita tambah satu shiftnya menjadi 100 orang," kata Wali Kota Eri dikutip Kantor Berita RMOLJatim di Suramadu, Selasa (8/6).

Eri menjelaskan, selain jumlah nakes yang ditambah, shiftnya pun juga diperbanyak. 

Sebelumnya, dalam sehari nakes yang bertugas sebanyak tiga shift itu, dimulai sejak pukul 06.00 Wib. 

Kini, dia tambah menjadi lima shift dalam sehari. Baginya, penambahan personel menjadi penting dilakukan, agar para nakes tidak kewalahan dalam menangani pasien. 

“Penambahan ini juga sekaligus mencegah terjadinya kerumunan saat menunggu antrean,” ungkapnya.

Bahkan, tidak hanya itu, orang nomor satu di lingkup Pemkot Surabaya memastikan, kondisi ini adalah momen bagi pemerintah daerah untuk saling bahu membahu, tidak menyalahkan, dan saling memberi dukungan. 

Makanya, ia pun tidak keberatan apabila nantinya Bupati Bangkalan membutuhkan bantuan termasuk nakes Cak Eri pun siap menerjunkan pasukan nakesnya. .

“Kalau ternyata memang kekuatan nakesnya lebih banyak di kami, maka tidak apa-apa kami kesana. Yang penting saling membantu karena Madura dan Surabaya ini tidak dapat dipisahkan. Untuk saat ini, bantuannya ada tenda dan antigen juga,” pungkasnya.