Politisi PKB Ini Terkejut Dan Kecewa Vaksinasi Gotong Royong Dikomersialkan

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKB, Nur Nadlifah/Net
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKB, Nur Nadlifah/Net

Kalangan Komisi IX DPR RI mengapresiasi kerja keras Kementerian Kesehatan dan Satgas Covid-19 dalam pencegahan penularan Covid-19.


Namun, anggota Komisi IX DPR, Nur Nadlifah, menyesalkan dengan beredarnya kebijakan Kemenkes mengenai komersialisasi vaksin gotong royong oleh perusahaan anak usaha BUMN yakni Kimia Farma.

"Kebijakan vaksin gotong royong individu yang dikomersialkan sungguh mengejutkan semua pihak termasuk saya sebagai anggota komisi IX karena belum pernah ada pembahasan tersebut," jelas Nadlifah, seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (13/7).

Sementara kata dia, beberapa hari lalu beberapa perusahaan mengeluhkan susahnya mendapatkan akses vaksinasi gotong royong yang sudah diroadmap Kemenkes dan Komisi IX. Justru yang muncul dan ramai di lapangan adalah komersialisasi vaksin gotong royong individual.

"Kami bersepakat untuk berupaya mempercepat produktifitas perusahaan dalam rangka mengurangi pengangguran dengan cara vaksinasi bagi semua karyawan perusahaan. Untuk itu kami mendorong vaksin gotong royong bagi perusahaan bisa disegerakan. Ini malah vaksinasi gotong royong lain yang menucul," imbuhnya.

Bagi dia, kemunculan komersialisasi vaksin gotong royong jelas menciderai kerja keras Kemenkes sendiri dalam penanganan covid-19.  

"Jangan sampai nila setitik merusak susu sebelanga. Untuk itu kami meminta Kemenkes mensegerakan dan mempermudah akses dan pelaksanaan vaksinasi gotong royong bagi perusahaan," tegas Kapoksi Komisi IX Fraksi PKB ini.

Dia sangat berharap akses vaksin gotong royong untuk para tenaga kerja untuk dikawal betul.

"Yang terjadi di lapangan hasil komunikasi dengan beberapa perusahaan mereka kesulitan untuk mendapat akses vaksin gotong royong untuk para tenaga kerja," ucap Nadlifah.