DPRD Gresik Desak Dinkes Buat Zona Khusus Untuk Penanganan Ibu Hamil dan Anak

Ketua DPRD Gresik Muhammad Abdul Qodir/RMOLJatim
Ketua DPRD Gresik Muhammad Abdul Qodir/RMOLJatim

DPRD Kabupaten Gresik, merasa prihatin dengan kejadian ibu hamil dan janin yang dikandungnya meninggal dunia. Karena tidak ada rumah sakit yang bersedia memberikan pertolongan medis.


"Saya turut prihatin dan berbela sungkawa atas meninggalnya ibu hamil di Desa Gredek, yang meninggal bersama anak didalam kandungannya akibat lambat dalam penanganan medis,” kata, Ketua DPRD Gresik Muhammad Abdul Qadir, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (15/7).

Di tanya apa tindaklanjut DPRD Gresik terhadap persoalan itu, Qodir mengaku bakal berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten maupun Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.

"Terkait persoalan ini, kami telah mengingatkan pihak Dinkes dan RSUD Ibnu Sina Gresik agar segera membuat zona khusus untuk melayani ibu hamil dan anak. Karena mereka juga perlu penangan yang ekstra, jika tidak ada penangan medis tentu tingkat risikonya tinggi," ujarnya.

"Kami sadar dan sangat menyadari bahwa tenaga kesehatan (nakes) kita sangat terbatas, apalagi saat ini banyak nakes yang terpapar covid-19. Namun untuk kondisi darurat bagi ibu hamil dan anaknya tidak boleh dikesampingkan harus jadi perhatian,” tegasnya.

"Kami berharap kejadian seperti ini, tidak terulang kembali. Untuk itu Pemkab Gresik melalui Dinkes, harus segera membuat zona khusus untuk melayani ibu hamil dan anak ini,” tandasnya.

Untuk diketahui seperti yang diberitakan Kantor Berita RMOLJatim pada, Rabu (14/7) kemarin. Mazrotul Afiro (31), seorang perempuan yang sedang hamil 7 bulan, warga Desa Gredek, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, meregang nyawa bersama bayi dikandungannya akibat tidak ada rumah sakit yang mau memberikan pertolongan saat membutuhkan penanganan medis.