Gelar Doa Bersama, GAMKI Mengetuk Pintu Langit Agar Pandemi Covid-19 Berlalu

Doa bersama dengan tema “Pulihkanlah Bangsa Kami”/Ist
Doa bersama dengan tema “Pulihkanlah Bangsa Kami”/Ist

Dewan Pimpinan Pusat GAMKI (Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia) menggelar doa bersama dengan tema “Pulihkanlah Bangsa Kami”.


Ketua umum GAMKI, William Wandik mengatakan doa bersama tersebut digelar sebagai bentuk keprihatinan pandemi covid-19 yang tak kunjung berhenti.

“Kami ingin mengajak semua masyarakat seluruh elemen bangsa untuk meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk menghentikan pandemi Covid-19,” jelasnya saat dikonfirmasi, Jumat (30/7).

Pria asal Papua ini mengungkapkan semua merasakan dampak dari pandemi saat ini.

“Negara menjadi kacau balau terutama perekonomian masyarakat yang saat ini terpuruk akibatnya. Oleh sebab itu, marilah kita berdoa agar Tuhan Yang Maha Esa mencabut pandemi Covid-19,” jelas pria yang juga anggota DPR RI ini.

Dikatakan oleh William Wandik, keadaan pandemi nasional telah memburuk, tentunya  semua harus menjadikan  peristiwa yang lampau sebagai pelajaran, terutama bagi para pemimpin nasional dalam mengambil keputusan strategis.. 

“Kami sangat menyarankan, sekalipun kita semua telah memiliki kemampuan intelektual dalam menganalisis masalah, namun jangan pernah melupakan Tuhan. Sebab Tuhan sebagai tempat menggantungkan harapan dan keyakinan, agar kita semua tidak tersesat, tidak putus asa, tidak saling menyalahkan, dan tidak terjebak pada konflik atau permusuhan, yang justru dapat memperburuk keadaan,” jelasnya.

Dibeberkan oleh  pria yang akrab dipanggil William ini mengutip Yeremia, 17:14, Tuhan Yesus berfirman "Sembuhkanlah aku ya Tuhan, maka aku akan sembuh, selamatkanlah aku, maka aku akan selamat, sebab Engkaulah kepujianku".

”Seharusnya konsepsi berfikir kita mulai dibangun, gagasan gagasan solutif bagi bangsa yang besar ini dikreasikan, untuk menghadapi tantangan Covid 19 yang telah memasuki tahun kedua. Tentunya dengan tingkat fatalitas kasus yang begitu mengkhawatirkan kita sema, termasuk tidak sedikit dari kerabat, handaitaulan, teman sekerja, jemaat segereja, orang orang yang kita kenali, wafat dalam tragedi pandemi ini,” imbuhnya. 

William Wandik melanjutkan, sebagai "garansi" yang membangun positivisme, etos kerja, semangat perjuangan, terutama semua komponen bangsa, untuk beriman dan percaya dan juga berusaha atau tidak menyerah atau dan mencari solusi.

“Sebagai manusia yang beriman, kita percaya, ajaran Tuhan tidak pernah bertentangan dengan hukum fisika, hukum alam, hukum kimia, hukum biomolekuler, termasuk hukum yang mengatur bagaimana alam semesta bekerja, bagaimana sel sel manusia berinteraksi, dan bagaimana bakteri patogen ataupun virus bekerja.. Sebab, segala sesuatu yang ada di kehidupan ini, adalah makhluk ciptaan-Nya,” tandasnya.