Prank Sumbangan 2 T, Publik Perlu Mencontoh Keteladanan NU dan Muhammadiyah yang Jauh Dari Sensasi 

Logo Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama/Net
Logo Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama/Net

Sumbangan keluarga almarhum Akidi Tio Rp 2 triliun dan belum terlihat wujudnya perlu menjadi pelajaran penting bagi semua pihak agar tidak terjebak informasi palsu.


Dikatakan Ketua DPP PPP, Abdul Hakim Hidayat, pada hakikatnya jiwa kedermawanan telah melekat pada diri masyarakat Indonesia yang ditujukan dengan sikap solidaritas melalui lembaga-lembaga filantropi di Indonesia.

"Lembaga filantropi di Indonesia telah secara nyata menjadi pendukung utama bagi negara dalam rangka aksi sosial di tengah masyarakat," ujar Gus Hakim sapaannya yang juga putra dari Kiai Hasyim Muzadi ini, Kamis (5/2).

Dia menyebutkan, ormas seperti NU dan Muhammadiyah, termasuk banyak lembaga filantropi yang secara nyata telah melakukan aksi konkret patut menjadi contoh, khususnya dalam merespons pandemi Covid-19 ini.

"NU, Muhamadiyah, dan ormas lainnya telah memberi keteladanan dalam melakukan aksi sosial jauh dari gemerlap panggung pemberitaan seperti Akidi Tio beberapa waktu lalu," jelasnya.

Gus Hakim berharap, kasus Akidi Tio menjadi peristiwa terakhir dan tidak terulang lagi di masa mendatang. Ke depan, siapa saja yang dijanjikan donasi agar senantiasa melakukan verifikasi sebelum disebarluaskan ke publik.

"Kita merasa bangga dan terima kasih kepada siapa pun yang punya niat baik untuk membantu sesama. Tapi siapa saja yang dijanjikan donasi dalam rangka aksi sosial, baiknya melakukan tabayyun atau verifikasi sebelum disebarluaskan ke publik," pungkasnya seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.