Bupati Jember Lantik 132 Pejabat Eselon 3 dan 4

Bupati Jember Hendy Siswanto saat pelantikan 132 pejabat eselon 3 dan 4 di Pendopo Wahya Wibawagraha Jember/RMOLJatim
Bupati Jember Hendy Siswanto saat pelantikan 132 pejabat eselon 3 dan 4 di Pendopo Wahya Wibawagraha Jember/RMOLJatim

Bupati Jember, Hendy Siswanto kembali  melantik 132 pejabat eselon 3 dan 4 lingkungan Pemkab Jember. Pelaksanaan Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan dilakukan secara luring dan daring dari  Pendopo Wahya Wibawagraha Jember dan Aula PB Sudirman Pemkab Jember, Jumat sore (20/8).


Mereka yang dilantik terdiri dari 77 pejabat administrator dan 55 pejabat pengawas.

Dalam sambutannya Bupati Hendy berpesan, bahwa pelantikan jabatan ini untuk memenuhi kebutuhan administrasi guna menunjang efektivitas kinerja Pemkab Jember. Terutama terkait  pelaksanaan APBD tahun anggaran 2021, untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Jember. 

"Tiada yang urgent selain APBD, gulirkan secepat mungkin, dibelanjakan secepat mungkin. Kami mohon ini bukan untuk pemerintah, lebih dari itu untuk masyarakat Jember," kata Bupati Hendy, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

"Pada hari ini, jadikan sumpah jabatan sebagai pengendali kinerja. Sekecil apapun kesalahan dan perbuatan indisipliner adalah suatu hal yang tabu," sambungnya, seraya menutup sambutannya. 

Diketahui sebelumnya, Bupati Hendy, melantik sebanyak 675 pejabat eselon 2, eselon 3 dan eselon 4, dari Pendopo Wahya Wibawagraha, Jumat (16/7) bulan lalu. 

Dia juga menjelaskan total jabatan yang dibutuhkan, seharusnya terisi sebanyak 975 formasi. Setelah melantik 132 pejabat, ditambah dengan pejabat yang dilantik sebelumnya (Jumat,16/7) lalu maka  formasi jabatan di Pemkab Jember yang sudah terisi 807 jabatan.

"Masih  tinggal 168 jabatan yang masih kosong hingga saat ini. Dalam waktu tak lama lagi, sejumlah tersebut akan dilantik," katanya.

Selain itu, Bupati Hendy juga berharap, dengan sudah terisinya formasi jabatan tersebut, hingga camat, bisa mempercepat penanganan covid 19 di kabupaten Jember, terutama program PPKM mikro berbasis hulu, yang melibatkan RT/RW.