Peringati Hari Lalu Lintas ke-66, Polres Jombang Gelar Vaksinasi

Vaksinasi di Pendopo Kabupaten Jombang/RMOLJatim
Vaksinasi di Pendopo Kabupaten Jombang/RMOLJatim

Dalam rangka memperingati Hari Lalu Lintas ke-66, Polres Jombang menggelar vaksinasi sebagai upaya pencegahan dan penanganan pandemi Covid-19. Kali ini dengan sasaran kalangan akademisi (Universitas) dan komunitas, tunawisma.


"Ini merupakan upaya agar seluruh lapisan masyarakat Jombang bisa memperoleh vaksinasi Covid-19 untuk memperkuat imun tubuhnya. Polri sengaja menyasar kalangan tunawisma karena selama ini belum terfasilitasi vaksinasi," kata Kapolres Jombang, AKBP Agung Setyo Nugroho, dikutip Kantor Berita RMOL Jatim, di sela-sela vaksinasi di Pendopo Kabupaten Jombang, Kamis (23/9).

Kapolres Jombang menegaskan, kegiatan vaksinasi itu merupakan ikhtiar Polri untuk membantu pemerintah dalam rangka mempercepat pembentukan herd immunity atau kekebalan kelompok.

Menurut AKBP Agung Setyo Nugroho,  

tunawisma juga sangat terdampak adanya pandemi yang sudah berlangsung lebih dari satu setengah tahun tersebut. Yakni terdampak ekonominya juga. 

Demikian, bantuan berupa sembako juga tak luput disalurkan usai menerima vaksinasi tersebut.

"Kami menggandeng Pemerintah Daerah untuk memberikan bantuan selain juga memperhatikan kesehatannya," imbuhnya.

Sementara, Bupati Jombang, Mundjidah Wahab mengapresiasi vaksinasi yang digelar oleh Polres Jombang tersebut. Menurut Mundjidah, pemerintah daerah bersama TNI, Polri serta organisasi masyarakat rutin menggelar vaksinasi walaupun hari libur kerja. 

"Alhamdulillah Jombang sudah masuk PPKM level 1, karena capaian vaksinasi dosis kesatu sudah mencapai 70 persen, kemudian dosis dua sudah mencapai 49 persen," terangnya.

Pihaknya juga mengungkapkan bahwa capaian vaksinasi untuk kelompok lansia (lanjut usia) di Kabupaten Jombang baru mencapai 47,1 persen dari jumlah keseluruhan lansia yang menjadi sasaran mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.

Salah satu faktor rendahnya capaian vaksinasi lansia hingga belum menjangkau target minimal 60 persen karena banyak para lansia yang khawatir terhadap penyakit yang dideritanya atau kormobitnya.

Jadi, akan diberikan pemahaman tentang tracing dan sebagainya. Baru dilakukan vaksin," pungkasnya.