Akibat terdampak pandemi Covid-19, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bondowoso dari sektor wisata jauh dari target. Menurut data dari Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora), hingga Agustus kemarin, baru menyerap kurang lebih Rp 50 juta. Padahal potensi sebesar Rp 400 juta lebih dari sektor ini terancam lenyap.
- Dukung Pemulihan Dampak Pandemi, Bank Jatim Terima Penghargaan Jatim Bangkit Awards
- Status Pandemi Covid-19 Dicabut, Puan: Berkat Istimewa di Perayaan Iduladha
- Catatan Akhir Tahun 2022, Saatnya Indonesia Menyatakan Pandemi Sudah Selesai
"Targetnya Rp 426 juta, sedangkan pendapatan wisata sampai tanggal 20 Agustus kemarin masih Rp 50 juta,” kata Pj Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bondowoso, Dodik Siregar, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (26/9).
Ditambahkan Dodik, efek penerapan PPKM darurat beberapa waktu lalu membuat seluruh lokasi wisata diharuskan tutup. Penutupan wisata itu membuat pemasukan untuk PAD Bondowoso belum bisa memenuhi target.
Selain PAD dari sektor wisata, sektor olahraga pun jauh dari target. Dodik mengaku, selama PPKM, lokasi olahraga juga tidak banyak disewa. Sebab, peraturan selama penerapan PPKM darurat mengharuskan menutup fasilitas olahraga.
“Untuk retribusi pelayanan tempat olahraga targetnya Rp 25 juta. Tapi hingga Agustus kemarin masih Rp 7 juta yang masuk,” pungkasnya.
Perlu diketahui, selain sektor pariwisata, sektor retribusi pelayanan fasilitas olahraga pun masih mampet akibat pandemi Covid-19 tersebut.
- Pajak Kendaraan Bermotor Siap Dongkrak PAD Kota Surabaya, Ditaksir Rp 1 Triliun Per Tahun
- Pemprov Jatim Optimalkan Potensi PAD Pada Tahun 2025
- Tiket Masuk Wisata Gunung Bromo dan Pantai Bentar Naik