Kompetisi Liga 2 diperbolehkan pemerintah menggelar pertandingan di luar Jawa
- Prancis, Maroko Hingga Malaysia Juga Punya Banyak Pemain Naturalisasi
- Ditegur Wali Kota Eri, Kadisbudporapar Minta Maaf Belum Koreksi Harga Sewa Venue AFF
- Polemik PSSI dan Disbudorapor Surabaya, Wali Kota Eri Gunakan Perwali Juga Libatkan Jaksa Pengacara Negara
Keputusan tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) usai bertemu dengan pihak PSSI, PT LIB, dan Menpora Zainudin Amali pada Selasa, (28/9).
"Kami mengapresiasi (usulan Menpora dan PSSI) dan mempersilakan untuk diselenggarakan (Liga 2),” ujar Menko Airlangga dalam Konferensi Pers Hasil Pertemuan Menko Perekonomian dan Menpora dengan PSSI secara daring.
Hanya saja, Menko Airlangga mengatakan bahwa ada syarat yang harus dipenuhi. Salah satunya dilangsungkan tanpa penonton dan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, sesuai dengan penyelenggaraan BRI Liga 1 yang telah terlebih dahulu bergulir.
Airlangga berharap penyelenggaraan Liga 1 dan Liga 2 bisa sukses dan menjadi contoh bagi kegiatan olahraga yang lain.
“Kita harus mulai dan alhamdulillah PSSI sudah mulai dan olahraga ini juga menjadi ajang prestasi. Kemudian juga (penerapan) prokes bisa menjadi contoh di kegiatan olahraga yang lain,” tutur Airlangga, dilansir dari Kantor Berita Politk RMOL.
Dalam pertemuan tersebut PT LIB menjamin bahwa titik masuk keluar stadion akan terkendali dan stadion hanya akan diisi dengan jumlah kurang dari 300 orang yang terdiri dari pemain, official, wasit, serta panitia.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemerintah Dorong Peran AI untuk Ketahanan Ekonomi
- Cegah Terjadinya Dualisme, Menpora Terbitkan Peraturan Baru Tentang Tata Kelola Keolahragaan Indonesia
- Kemenpora Punya Data 300 Atlet Diaspora yang Berpeluang Dinaturalisasi