Suwandy : Petani dan UMKM Mojokerto Keluhkan Kelangkaan Pupuk dan Bantuan Modal Usaha 

foto/rmoljatim
foto/rmoljatim

Memasuki musim tanam, sejumlah kelompok tani di Kabupaten Mojokerto masih mengeluhkan kelangkaan pupuk baik pupuk bersubsidi maupun non subsidi. Keluhan ini disampaikan warga Ngoro Kabupaten Mojokerto saat menghadiri reses III tahun 2021 anggota DPRD Jatim dapil Mojokerto-Jombang Suwandy, Kamis (4/11/2021) malam.


Menurut politikus asal Partai NasDem, wilayah Mojokerto dikenal sebagai salah satu sentra pertanian di Jatim. Namun sayangnya, persoalan klasik terkait kebutuhan pupuk saat musim tanam terjadi kelangkaan masih saja terjadi. 

"Harusnya pemerintah melalui Dinas Pertanian mendata betul berapa kebutuhan pupuk di suatu daerah. Petani itu jangan terlalu dibebani dengan urusan birokrasi dan tata niaga pupuk biar mereka fokus bercocok tanam sehingga ketahanan pangan tetap terjaga," kata Suwandy saat dikonfirmasi di Surabaya, Jumat (5/11/2021).

Selain kelangkaan pupuk, kata anggota Komisi E DPRD Jatim, para petani juga membutuhkan modal usaha dengan bunga rendah. "BPR UMKM perlu lebih inten melakukan sosialisasi ke kelompok tani agar serapan kredit usaha bisa memenuhi target yakni membantu permodalan usaha tani dan UMKM," harap Suwandy.

Para pelaku UMKM, kata Suwandy terkadang nekad mengambil pinjaman online karena terpaksa. Padahal mereka sadar jika Pinjol itu mencekik dan bunganya sangat besar. 

"Ibu-ibu pedagang di Pasar Ngoro Mojokerto juga berharap dapat bantuan permodalan perbankan dengan bunga rendah agar mereka bangkit dari keterpurukan akibat pandemi yang memberlakukan berbagai pembatasan sehingga UMKM banyak yang gulung tikar," jelas pria asli Mojokerto ini.     

Selain itu warga juga berharap Pemprov Jatim segera membangun SMA/SMK Negeri di Kecamatan Ngoro. Mengingat, hingga saat ini belum ada SMA/SMK Negeri sehingga pemberlakuan sistem zonasi sangat memberatkan anak-anak Ngoro untuk dapat menikmati sekolah negeri karena keterbatasan jarak. 

"Pendirian SMA/SMK Negeri baru di Kecamatan Ngoro ini sangat diharapkan masyarakat agar anak-anaknya bisa menikmati sekolah negeri seperti di daerah yang lain," pungkas Suwandy.