Rp 5,5 Miliar Siap Cair Jika Terjadi Bencana di Ngawi

Wabup Ngawi Dwi Rianto Jatmiko lakukan sidak posko banjir/RMOLJatim
Wabup Ngawi Dwi Rianto Jatmiko lakukan sidak posko banjir/RMOLJatim

Dwi Rianto Jatmiko Wabup Ngawi membeberkan, anggaran sebesar Rp 5,5 miliar siap digelontorkan untuk penanganan bencana. Anggaran tersebut telah dipersiapkan dari pos Belanja Tidak Terduga (BTT) di Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi. 


"Sudah dipersiapkan ada sekitar Rp 5,5 miliar. Dana itu bisa dicairkan jika terjadi bencana untuk memenuhi kebutuhan mendesak seperti sembako, obat-obatan dan tempat penampungan," terang Antok sapaan akrab Wabup Ngawi, kepada Kantor Berita RMOLJatim, Selasa, (23/11).

Diakui, saat ini pihaknya terus memantau kesiapan BPBD Ngawi dalam melakukan mitigasi kebencanaan. Untuk saat ini yang menjadi fokus pemerintah daerah tidak lain wilayah rawan banjir khususnya di 3 kecamatan baik Kwadungan, Pangkur dan Padas. 

"Yang kita pantau kesiapan posko banjir termasuk personelnya. Mereka harus fokus jika sewaktu-waktu banjir datang mengingat wilayah tiga kecamatan ini memang langganan banjir," ungkapnya.

Seperti di Kecamatan Kwadungan, Antok mengharap personel untuk berkonsentrasi di beberapa desa yang memang rawan banjir antara lain di Waruk Kalong, Simo, Purwosari dan Tirak. Ia mencatat desa yang rawan banjir ini harus dipersiapkan masing-masing satu perahu karet plus peralatan termasuk posko.

Bicara peringatan dini banjir atau Early Warning System (EWS) ditambahkan, dari hasil pantauan semuanya dalam kondisi baik. Meski demikian, Antok menegaskan, warga masyarakat yang berada di wilayah rawan banjir harus sigap jika sewaktu-waktu terjadi bencana. 

"Warga harus sigap juga dengan mempersiapkan segala hal jika terjadi banjir mengingat saat ini musimnya penghujan. Kesiapan itu dilakukan untuk mengurangi resiko atau dampak banjir," tandas Antok.