Ciptakan Biobaterai dari Bahan Limbah, Guru MTs NU Trate Gresik Raih Juara Nasional Karya Ilmiah

Muhammad Faiq Rofiqi
Muhammad Faiq Rofiqi

Muhammad Faiq Rofiqi, seorang guru Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama (MTs NU) Trate Gresik, berhasil menemukan biobaterai yang berasal dari limbah. 


Ia pun meraih juara 1 nasional dalam ajang karya ilmiah kategori laboran yang digelar Kementerian Agama RI. 

Hasil karyanya yang terbuat dari limbah kaleng, wadah plastik dan tembah itu memiliki multi fungsi. Seperti, melatih berfikir kritis dan menjelaskan rangkaian seri dan pararel.

“Saya tidak menyangka masuk 5 besar nominator. Karena 4 nominator lainnya sangat kuat, yakni MAN 2 Yogyakarta, MAN 2 Boyolali, dan Man 1 Makassar. Dan semuanya MA negeri. Awalnya saya pesimis. Namun optimisme muncul saat saya mengikuti pelatihan dengan mentor berpengalaman dari Madiun,” ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (2/12).

Faiq menambahkan, selain berhasil mengalahkan ratusan peserta dalam ajang tersebut. Biobaterai karyanya itu sudah teruji dan digunakan dalam sistem belajar mengajar di sekolah tempatnya mengajar.

“Jadi temuan saya ini tidak serta merta ada dan disiapkan hanya untuk mengikuti lomba, namun harus sudah diterapkan dalam sistem belajar mengajar,” tuturnya.

"Alat yang saya temukan ini, memiliki lima kelebihan, yakni bersifat portable, berbahan bekas, harganya terjangkau (Rp.55.000), dapat melatih berpikir kritis, serta mampu menjelaskan konsep rangkaian seri dan pararel," ungkapnya.

Selain itu, lanjutnya,  alat ini mampu merangsang siswa untuk berpikir kritis melalui ujicoba lanjutan dengan bereksperimen memanfaatkan bahan bakar seperti cuka dan air jeruk.

Sementara Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan Nahdlatul Ulama (LPPNU) Trate, Muhammad Alfin Wahyudi mengaku bangga dengan prestasi yang diraih salah satu pendidik ini. 

"Meski MTs NU Terate Gresik sudah sering menjuarai lomba tingkat nasional, baik siswa maupun gurunya. Tetapi prestasi kali ini karena nominatornya adalah jenjang Madrasah Aliyah dengan status sekolah negeri dan ASN ini yang membanggakan," katanya.

“Guru kita ini dapat mengalahkan berbagai jenjang sekolah negeri. Apalagi tahapannya sangat sulit sepeti pemeriksaan dilapangan oleh Dirjen. Setelah dirjen turun, lalu dipilih 5 kandidat jadi prosesnya panjang,” urainya.

Dengan berbagai prestasi yang diraih institusi yang dikelolahnya itu, lanjut Wahyudi pihak sangat apresiatif apalagi kini MTs NU Terate telah ditetapkan sebagai sekolah berbasis riset.

“Tentu sikap ilimiahnya bisa dikatakan sakral. Gerakannya sangat moncer dan mercusuar. Semoga prestasi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan khususnya Gresik,” pungkasnya.