Wisata Bondowoso Tak Ditutup Saat Natal Dan Tahun Baru, Begini Penjelasannya.

foto/rmoljatim
foto/rmoljatim

Selama libur natal dan tahun baru 2022, seluruh obyek wisata Bondowoso tak jadi ditutup setelah dibatalkannya PPKM level 3 saat akhir tahun.


Wacana penutupan tersebut tidak jadi dilakukan dengan catatan penerapan protokol kesehatan ketat serta pembatasan jumlah pengunjung untuk semua obyek wisata yang ada.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Bondowoso, Mulyadi. Ketika dikonfirmasi sejumlah awak media, setelah penyerahan hadiah bagi pemenang Ijen Geopark Corner Competition kemarin, Jum'at (10/12) di Graha Ijen Disparpora Bondowoso.

Menurut Mulyadi, pada momentum natal dan tahun baru (nataru) mendatang, tidak ada penutupan tempat wisata. Bahkan dirinya juga mengaku sudah melakukan pemetaan dan rapat koordinasi dengan beberapa instansi terkait lainnya. Terkait pengamanan peringatan hari tersebut. 

" Dalam melakukan persiapan itu kita mengacu pada Inmendagri atau Instruksi menteri dalam negeri. Jadi untuk nataru ini ada Inmendagri nomor 62 dan 63," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Mulyadi menjelaskan, berdasarkan inmendagri tersebut, tidak ada penutupan tempat wisata, melainkan hanya pembatasan saja. Serta harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat, bagi pengunjung maupun petugas di destinasi wisata, kemungkinan juga akan di terapkan wajib vaksin.

" Tidak ada penutupan. Tetapi pengetatan dan pembatasan," tegasnya.

Pihaknya juga menyebut saat ini ada delapan destinasi wisata yang menjadi prioritas pengunjung. Diantaranya, Kawah Wurung, Batu Soon Solor, Pemandian Air Panas Blawan, Arak-arak dan lain sebagainya. Walaupun demikian, pihaknya mengaku tidak menerapkan perlakuan khusus. Karena menurutnya, pada saat tahun baru mendatang, ketika diantara delapan wisata sudah penuh, maka wisatawan akan pindah ke wisata yang lain di Bondowoso. 

" Perlakuannya sama, pengetatannya sama," tandasnya.

Sementara, Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat, juga menegaskan tidak akan ada penutupan wisata selama natal dan tahun baru mendatang. Menurutnya, seluruh destinasi wisata boleh dibuka dengan protokol kesehatan ketat. "Karena Informasi dari pusat diperbolehkan dengan protokol kesehatan ketat. Kita disini (pariwisata, red) tetap dibuka," tegasnya.

"Tapi untuk peringatan tahun baru, seperti cafe, restoran dan hotel dan tempat umum seperti alun-alun itu tidak boleh, supaya tidak menimbulkan kerumunan," tuturnya.

 Di jadwalkan sebelumnya, pemkab akan menutup seluruh destinasi wisata pada 31 Desember 2020 hingga 1 Januari 2021. Hal tersebut mengacu Penerapan PPKM level 3 untuk seluruh Indonesia sekaligus mengantisipasi munculnya kluster-kluster baru dalam penyebaran Covid-19.