Masyarakat tidak hanya diminta waspada pada sebaran pandemi Covid-19 di penghujung tahun, tapi juga harus bersiaga pada potensi bencana alam akibat cuaca yang memasuki puncak musim hujan di saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
- Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Pemkab Malang Terima Bantuan 50 Tenda Darurat Dari Mensos
- Geliatkan Perekonomian, PD Pasar Surya Gelar Lomba Pasar Pahlawan
- Buron Korupsi Proyek Pasar Manggisan Jember Ditangkap Di Jakarta
Begitu disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayor Jenderal TNI Suharyanto dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/12).
Dikatakan Suharyanto, periode puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi dalam rentang Desember sampai Februari 2022.
"Menjelang natal dan tahun baru, masyarakat harus siap dan mengantisipasi periode puncak musim hujan yang tentunya dapat berpotensi mengakibatkan bencana hidrometeorologi khususnya banjir," kata Suharyanto.
Terkait kewasdaan itu, Suharyanto mengatakan sudah ada koordinasi dan prediksi bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait peta zona daerah rawan bencana.
"Berdasarkan perkiraan dari BMKG, beberapa daerah yang perlu diwaspadai karena berpotensi tinggi rawan bencana banjir di bulan Desember ini adalah pertama Kabupaten Ketapang Kalbar, Kabupaten Luwu Utara Sulsel, Kabupaten Konawe Sultra, Kabupaten Mimika Papua, dan Kabupaten Wamena Papua," terangnya.
Selain memberikan imbauan, lanjut Suharyanto, BNPB juga sudah menyiapkan rencana kesiapsiagaan secara berjenjang.
"Kami juga merekomendasikan agar kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi dilakukan secara berjenjang di setiap level mulai dari level provinsi maupun level kelurahan," pungkasnya.
- Ada Pengerjaan Saluran Air di 55 Titik, Wali Kota Eri: Mohon Maaf Beberapa Jalan Ditutup
- Harga Anjlok, Produksi Tembakau di Sumenep Menurun
- 182 Ribu Anak Sidoarjo Bakal Divaksin