Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pastikan netral dan tidak memberikan arahan khusus dalam pemilihan ketua umum PBNU pada Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama di Lampung.
- Hasto Sidang Doktor, PDIP Surabaya: Inspirasi Belajar Sepanjang Hayat
- Pengamat: Jika Anies Baswedan Tak Disabotase, Akan Ada 4 Capres
- Jumlah Pasien Baru Covid-19 Masih Naik di Kisaran 12 Ribu, Kasus Aktif Tembus 8 Ribu Orang
"Enggak lah, itu (pemilihan ketua umum) biar jadi keputusan para Muktamirin," ujar Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani kepada wartawan, Rabu (22/12).
Partanyaan itu menjadi satu hal menarik untuk ditanyakan, mengingat PPP menjadi salah satu wadah politik kader NU atau warga Nahdliyyin di samping Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Dikatakan Arsul Sani, tidak elok juga jika hajatan Nahdliyyin kemudian ada intervensi dari pihak-pihak luar, apalagi jika pihak luar itu adalah partai politik.
"Tidak sepantasnya parpol dan kekuatan lain di luar NU ikut bermain dalam Muktamar NU," kata Wakil Ketua MPR RI ini.
Pun juga dengan Muktamirin atau peserta Muktamar, kata Arsul, tidak akan senang juga jika hajatan mereka diintervensi pihak luar.
"Para Muktamirin sendiri pasti juga tidak akan mau kalau diarah-arahkan milih calon tertentu oleh pihak eksternal," pungkasnya.
Adapun calon Ketua Umum PBNU ada petahana KH Said Aqil Siroj, Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf dan mantan Wakil Ketua Umum PBNU KH As'ad Said Ali.
- PPP, Golkar dan PAN Jember Jajaki Peluang Koalisi Pilkada 2024, Cari Calon Bupati yang Hargai Peran Parpol Pengusung
- Gencarnya Beberapa Parpol Bangun Dukungan Terkait Pilwali, PPP Kota Probolinggo Tetap Santai
- Faktor Yang Membuat PPP Gagal Ke Senayan Menurut Pengamat