Kembangkan Wisata Sejarah, Komisi A DPRD DIY Temui Bupati Ngawi

Bupati Ngawi Ony Anwar menyerahkan cindera mata wayang kepada Eko Suwanto Ketua Komisi A DPRD DIY
Bupati Ngawi Ony Anwar menyerahkan cindera mata wayang kepada Eko Suwanto Ketua Komisi A DPRD DIY

Pengembangan produk wisata heritage atau bernilai sejarah akan dipengaruhi oleh attraction, accesibillity dan amenities yang disediakan. Masyarakat dan wisatawan menyadari bahwa banyak potensi-potensi produk wisata heritage harus dikembangkan secara komperhensif.


Untuk menginisiasi hal ini, Eko Suwanto, Ketua DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dari Fraksi PDI Perjuangan menyatakan, destinasi wisata sejarah sangat penting dalam upaya pelestarian nilai perjuangan untuk meneladani kiprah para pendiri bangsa. 

Pernyataan Eko Suwanto tersebut disampaikan saat mengunjungi situs bersejarah ke rumah Dr KRT Radjiman Wediodiningrat yang ada di Kabupaten Ngawi Jawa Timur. Sebelum melakukan kunjungan, wakil rakyat tersebut melakukan dialog bersama Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono dan Wakil Bupati Dwi Rianto Jatmiko di Pendopo Wedya Graha. 

"Komitmen pengembangan destinasi wisata sejarah di daerah penting. Pemerintah Ngawi ke depan bisa saja bekerjasama dengan Pemda DIY  berkaitan dengan pengembangan destinasi wisata sejarah dan riset bersama ahli dari perguruan tinggi  Yogyakarta," kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan, Jumat kemarin, (14/1).

Selaras harapan Eko Suwanto, Bupati Ngawi, Ony Anwar, menjelaskan daerahnya memiliki luas 128 ribu km persegi dengan 920 ribu penduduk. Jumlah situs dan cagar budaya di Ngawi terbilang cukup banyak yakni 263 yang terdata baik bangunan, situs dan kebendaan.

Sesuai skala prioritas dan atensi dari pemerintah pusat ada sejumlah destinasi wisata sejarah yang mendapatkan perhatian seperti Benteng Van Den Bosch atau Benteng Pendem. Dimana situs sejarah yang dibangun  oleh Belanda pada tahun 1830-1839 dimanfaatkan sebagai gudang logistik sekaligus benteng pertahanan.

"Lokasinya di tempuran Bengawan Solo dan Bengawan Madiun. Saat ini masih dalam proses restorasi, dikembalikan ke bentuk asalnya dengan dana APBN Rp 170 miliar,” kata Ony Anwar, Bupati Ngawi dikutip kantor berita RMOL Jatim.

Diakui Ony Anwar, di daerahnya Ngawi juga ada tempat bersejarah, diantaranya rumah kediaman Ketua BPUPK Dr KRT Radjiman Wediodiningrat yang berada di Dusun Paldaplang, Desa Kauman, Kecamatan Widodaren. Demikian juga beberapa ditempat lainya. 

"Pemkab Ngawi memiliki perhatian pelestarian destinasi wisata sejarah berdirinya bangsa. Ini bisa beri pengalaman kepada anak cucu sehingga sejarah bangsa tidak hilang, ada monumen yang bisa diceritakan kepada anak cucu," kata Ony Anwar, Bupati Ngawi.