Harga Minyak Goreng Melambung, Forkopimda Jember Sidak Gudang Penyimpanan Toko Waralaba

Bupati saat sidak di Gudang Distributor PT. Alfaria Trijaya.
Bupati saat sidak di Gudang Distributor PT. Alfaria Trijaya.

Minyak Goreng langka dan harga di pasaran melambung, membuat Bupati Jember, Ir. H. Hendy Siswanto ST, IPU bersama unsur Forkopimda lainnya, yakni Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo dan Dandim 0824/Jember, Letkol infanteri Batara C Pangaribuan, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lapangan. Sidak dilakukan ke gudang PT Indomarco Prismatama lingkungan Sukorejo Kelurahan Karangrejo Kecamatan Sumbersari dan Gudang PT Alfaria Trijaya, Kelurahan Mangli Kaliwates, Minggu, (30/1) pukul 15:30 WIB.


Diketahui, bahwa PT Indomarco dan PT Alfaria Trijaya, sebagai distributor, untuk menyuplai barang untuk kawasan Tapal Kuda. 

Sidak ini bertujuan untuk melihat stok minyak goreng di kedua distributor yang telah ditunjuk oleh pemerintah pusat.

"Memang benar keluhan masyarakat, bahwa minyak goreng di Kabupaten Jember sulit didapat. Hanya satu dua tempat, yang ada," ucap Bupati Hendy dikutip Kantor Berita RMOLJatim, saat berada di Gudang PT Alfaria Trijaya Kelurahan Mangli Kaliwates, Minggu Sore.

"Sekitar 85 % minyak goreng, khususnya Indomaret dan Alfamart, sudah habis terjual," sambungnya.

Karena itu, Bupati Hendy melakukan pengecekan ke beberapa toko waralaba yang ada di kabupaten Jember. Selanjutnya ditindaklanjuti ke Gudang Penyimpanan Stok sembako, di wilayah kelurahan Karangrejo Kecamatan Sumbersari dan Kelurahan Mangli Kaliwates.

"Memang stoknya (kedua gudang tersebut) sedikit," katanya.

Berdasarkan hasil sidak tersebut, Bupati Hendy akan mengundang kedua belah pihak pengelola Distribusi Sembako di wilayah Tapal Kuda ini. Kepala Cabang PT Alfaria Trijaya dan PT Indomarco Prismatama, bisa duduk bersama untuk pemenuhan stok minyak goreng. 

"Selain itu meminta kepala gudang PT  Alfaria dan Indomarco, malam ini untuk segera mengirim stok minyak goreng ke toko jaringannya di wilayah Kecamatan Jember," ujarnya. 

Dia juga menegaskan, tidak ada kenaikan harga. Harga tetap Rp. 14.000/liter. Namun karena setiap kemasan berisi 2 liter, maka harganya jadi Rp 28.000. Selain itu dilakukan pembatasan pembelian, agar distribusi kemasyarakat bisa merata. 

Dia juga berharap kebijakan dari bisnis ritel yang mempunyai gudang penyimpanan untuk memenuhi kebutuhan reguler masyarakat. Terlebih pemerintah pusat sudah menjamin ketersediaan stok minyak goreng di pasar.

"Namun tadi, saya  dapat informasi dari Kepala gudang, dalam waktu 4 hari lagi, ada droping minyak goreng dalam jumlah banyak ke Jember," katanya.